[caption caption="pic from bbm dewi"][/caption]
No. 32. Dewi Pagi
/
/
Kau kira aroma lidahmu tak anyir menyengat?
mari ku beri tahu, ini bukan negeri antah berantah, Bung
namun rumpun berjuluk masyur dan terhormat
kita bangsa beruntung, tak buntung seperti yang sering kau hitung-hitung
/
andai hatimu bertelinga, dengarlah, pelupuk pertiwi kerap bendung gerimis
barangkali kau kan berhenti saling menyalak; berjejal jajakan caci maki
terbayang saat kau dengar ibumu berisak tangis
ya benar, ibumu sendiri
/
manakala serdadu penjajah kocar-kacir terusir
anak cucu bangsa satu pijakan bumi masih saja baku hantam silih cibir
saat perang senjata lesap terkubur
kelahi saudara semoyang tumbuh teramat subur
/
nalar terbelenggu, gemar tersulut gemar diadu; perihal salah ucap hingga dogma agama
kita enggan cekungkan jumawa, demi bangunkan lelap nusantara