Lihat ke Halaman Asli

Dewi Pagi

TERVERIFIKASI

Detak Fatamorgana

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13709457831821458285

[caption id="attachment_248241" align="aligncenter" width="300" caption="ludimaginariri.net"][/caption]

Aku menyibak misteri dari pejam mimpi

bayangmu masih saja mengusik hari

matamu terus menguras hati

*

Kamu diam

dalam lembut angan-angan

kamu tersenyum

saksikan risau hati yang mengalun

*

Berhenti!

inginku jangan dulu kamu beranjak pergi

mauku kamu tetap ada di sini

dan jangan hilang lagi

*

Mestikah aku melerai segala kenangan?

ataukah berkelahi dengan semu indah bayang masa depan?

perjuangkan hingga deru nafas tak bersisa

tetapi aku berkawan baik dengan jalan takdir

sangat baik

*

Oh pagi yang nestapa

aku patah arah gulana

hilangkan sengau yang menjegal jendela aksara

puaskan gundah yang merekah

lepaskan cinta bermuara pada tabir syair indah

*

Oh Senja yang menusuk dingin

aku lain pada ingin

bebaskan rasa bergurat angin

hempaskan kacau irama dan detak yang terjalin

*

Sepasang puisi kini bersemayam

pusara lantun aksara mengayam ruang

dengung santun dua elegi sayup menjauh

petikan nada pada kanvas senyap terurai

*

Kini kamu benar hilang tertiup api

pergi jauh bukan mati

hilang pandang tak lihat nanti

*

Mungkin kamu takkan pernah kembali

pergi tanpa membawa setitik pelangi

lari tanpa tinggalkan sebutir matahari

dengan kemungkinan yang tak terbawa di telapak janji

*

Dalam detak ilusi waktu

kunikmati sisa percikan raut teduh itu

irisan senyumpun tak terelakkan segenap belenggu

dalam buaian imajinasiku

*

Kudengar derit sepotong pintu menutup perlahan

bersama terbenamnya bayang-bayang

di ufuk senja yang beranjak melayang

lalu hilang semua sekarang

***

- Kampung Hujan, 2013

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline