Lihat ke Halaman Asli

Dewi Pagi

TERVERIFIKASI

Sembunyi

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1425390675458040738

[caption id="attachment_353752" align="alignnone" width="500" caption="Pic from deviantart.com"][/caption]

Adalah puisi
relung terindah berdinding sunyi
memasung diri
ketika duka tak juga mau mati
.
seperti belati
membelai hati
bagai lembut pucuk sapu tangan
melerai kelahi rimbun kenangan
.
laksana perisai geram api kata-kata
kala amarah serupa supernova
penopang getir hujan
saat air mata bak himpunan mendung awan
.
aku berlindung di bawah gemulai rima
meski himpit gerimis berjejal di balik senja
kupejamkan mata
tajamkan kata
.
tapi habis sudah semua cakap di kepala
hanya sesak menimbun di dada
apa daya molek tutur kata hanya milik para pujangga
tak mahir ku anyam aksara selayak mereka
.
ingin hempaskan saja ke cakrawala
biarkan para penghuni langit ramu jadi syair tanpa jeda
hingga bumi terguncang badai puisi
ciptakan limpah ruang tanpa kisi
.
untukku bersembunyi...
.
.
Kampung Hujan, 030315
.
.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline