Lihat ke Halaman Asli

Dewi Pagi

TERVERIFIKASI

Cinta yang Terindah

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_296371" align="aligncenter" width="330" caption="foto dari www.alwiebaecom.jpg"][/caption] Berlari dari kejaran rumitnya mimpi kita bertemu di ruang hati terengah nafas tak mampu sembunyi bulir peluh deras membasahi lepaskan getar rindu yang membuncah hempaskan rasa yang terajam resah . Kamu tersenyum begitu manisnya teduh matamu buat duniaku runtuh seruntuh-runtuhnya bumiku seakan terguncang hatiku bergetar kencang namun masih tersisa sedikit pijakan untuk tapak jantungku yang berdebar tak karuan . Duhai cinta bertahtalah...bertahtalah... belahan jiwaku bukanlah antah berantah tlah tergenggam sebentuk cinta di antara pusaran realita . Sejenak tersebutlah dua patahan tanya adakah yang lebih memukau di hamparan langit, selain lengkungan pelangi? adakah yang lebih indah di dunia, selain rasa cinta yang mekarkan kelopak bunga di taman hati? berdua kita menggeleng . Pada akhirnya kita sepakat bahwa dalam ketidakberdayaan pun cinta akan selalu jadi pemenangnya . Ku sambut hangatmu kencang ku peluk kamu lantang gemakan isi hatiku di relungmu : Aku sayang kamu, lebih dari yang kamu bayangkan : Aku rindu kamu, lebih dari yang kamu tahu : Aku peduli kamu, lebih dari yang kamu inginkan . Adalah satu perihal lagi perlu rasanya kamu ketahui sesulit apa pun yang terjadi dalam cintaku ini tak pernah ada amarah atau benci . Terima kasih... karena telah sayangi aku . Seindah ini...seindah ini... . . Kampung Hujan, 190214 . .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline