Lihat ke Halaman Asli

Dewi Pagi

TERVERIFIKASI

Belantara Maya

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1395662156349109745

[caption id="attachment_300390" align="aligncenter" width="400" caption="pic from www.deviantart.com"][/caption]

Ada yang berlari
mengejar matahari yang tergelincir
bernafas dalam tanah, udara dan air
mematah-matah diri agar berhati-hati
lautan petuah pun lelehkan kata untuk diresapi
.
Ada yang bebaskan tawa
di batas lorong-lorong senja
samar-samar redupkan cahaya
saat hitam malam gantikan garis-garis surya
lepaskan penat atas letihnya dunia
.
Ada yang meringis
mengurai air di antara jalan darah
terisak dibalik seribu wajah
perlahan memapah diri
tumpahkan segala haru
meski separuh diri
masih saja dibayang-bayangi serpihan lara
.
Ada yang menahan resah
amarah jalang tampak menebal pada bertumpuk gundah
sukmanya mengutuk rasa pada pori-pori waktu
coba luruhkan benteng-benteng jumawa
sandarkan jemu pada kerlip yang hilang warnanya
.
O Senja bermata
ternyata ada juga yang terselimuti buta
meraba dalam sayup-sayup gulita
lidahnya terbelenggu
inginnya melontar kata-kata
namun apa daya tak punya kuasa
.
Kini semua tadahkan tanya
Tuhan, masih adakah cinta di dunia?
Seperti apa rupanya?
Bagaimana warnanya?
Apa rasanya?
bila ada, mengapa tak pernah bisa melihatnya secara nyata?
apakah cinta itu maya adanya?
andai tak ada lagi, ke mana mesti mencari?
.
Tidakkah Engkau ingin segala yang bernyawa, hidup dalam kedamaian?
ataukah Engkau sengaja demi keseimbangan?
padahal pertikaian itu bagai menabur dendam
hanya sisakan luka yang merajam
.
Jiwa-jiwa itu terdiam
menyimpan tanya, entah sampai kapan
satu-satu langkah kaki beranjak pergi
tinggalkan kelopak-kelopak beban
berharap segala yang terlanjur remuk akan meredam
bagai lapis demi lapis debu tersiram lebat hujan
.
.
Kampung Hujan, 240314
.
.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline