Lihat ke Halaman Asli

Dewi Nur Halizah

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Meningkatkan Kesehatan Lingkungan Melalui Pemanfaatan Eceng Gondok dan Limbah Kerajinan

Diperbarui: 15 Januari 2022   16:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang (12/11/2021), Tim KKN PHP2D KSR FKM Undip 2021 melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan Desa Kesongo melalui program sosialisasi pemanfaatan eceng gondok dan limbah kerajian. Sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan potensi eceng gondok di Desa Kesongo. Program sosialisasi pemanfaatan eceng gondok dan limbah kerajian dilaksanakan oleh mahasiswa KKN PHP2D KSR FKM Undip 2021 yaitu Dewi Nur Halizah dari peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan pada tanggal 12 November 2021 di aula balai desa Kesongo dengan sasaran ibu-ibu PKK di Desa Kesongo.

Desa Kesongo merupakan desa yang berlokasi di tepi rawa pening. Desa Kesongo memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah berupa eceng gondok. Namun, masyarakat masih jarang memanfaatkan tumbuhan eceng gondok. Biasanya masyarakat hanya mengumpulkan eceng gondok untuk dijual ke pengepul. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pemanfaatan eceng gondok menyebabkan pertumbuhan eceng gondok semakin cepat dan memenuhi permukaan air. Eceng gondok yang dibiarkan secara terus menerus akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan adanya sosialisasi terkait pemanfaatan eceng gondok untuk mengurangi dampak negative yang ditimbulkan.

Dokpri

Dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan melalui pemanfaatan eceng gondok, tim KKN PHP2D KSR FKM Undip 2021, membuat rangkaian kegiatan Workshop kerajinan yang dilaksanakan sebanyak 3 kali. Pada workshop 1 membahas terkait safety induction dan teknik menganyam dan sikap ergonomi dalam membuat kerajinan serta belajar membuat gelang dan gantungan kunci dari eceng gondok. Pada workshop 2, masyarakat belajar bersama membuat notebook eceng gondok. Dan workshop 3 membahas terkait induksi keselamatan, pemanfaatan eceng gondok dan limbah kerajinan, serta belajar bersama membuat placemate.

Kegiatan workshop dilakukan secara offline mengingat masih terdapat masyarakat Desa Kesongo yang belum menggunakan teknologi komunikasi dengan baik, sehingga dinilai tidak efektif apabila dilaksanakan secara online. Selain itu, tingkat kejadian Covid-19 yang meurun di Desa Kesongo membuat pihak desa mengijinkan pelaksanaan program dengan tetap menerapkan protokol kesehatan

Dokpri

Sosialisasi pemanfaatan eceng gondok dan limbah kerajinan dilaksanakan pada workshop ke 3 dengan Dewi Nur Halizah selaku pemateri menjelaskan terkait dampak negatif eceng gondok bagi lingkungan dan alternatif pemanfaatannya serta menjelaskan terkait pemanfaatan limbah kerajinan eceng gondok. Materi ditampilkan dengan media power point dengan isi materi yang sesuai dengan modul “eceng gondok dan pemanfaatannya bagi kesehatan lingkungan”. Program sosialisasi terkait eceng gondok dan pemanfaatannya bagi kesehatan lingkungan dapat berjalan dengan lancar dan antusiame masyarakat dalam mengikuti sosialisasi ini terlihat dari aktifnya masyarakat dalam memberikan feedback kepada pemateri.

Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Kesongo dapat lebih mengoptimalkan pemanfaatan potensi desa berupa eceng gondok, sehingga ikut membantu mengurangi dampak negatif eceng gondok yang sering dianggap sebagai tanaman gulma.

Penulis : Dewi Nur Halizah

Dosen Pembimbing : dr. Sri Winarni, M.Kes.

Editor : Niki Astorina Yunita Dewanti, SKM. M.Kes.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline