Lihat ke Halaman Asli

Dewi Nurbaiti (DNU)

TERVERIFIKASI

Entrepreneurship Lecturer

Bayar Parkir Kendaraan di Mall Jakarta "Hanya Tunai Pak..."

Diperbarui: 3 Juni 2021   10:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Hah? Kok bisa? Sementara di banyak transaksi dan lokasi, tidak hanya dalam pembayaran atas pembelian suatu barang, membayar parkir pun sekarang ini banyak ditemui sudah beralih ke pembayaran non tunai saja, atau kalaupun masih menerima tunai konsumen tetap bisa membayarnya secara non tunai. Tetapi di mall satu ini yang terletak di kota metropolitan, pembayaran parkir kendaraan di gedung parkirnya hanya bisa menerima tunai. Wow! 

Ya, tidak ada yang salah, hanya terkejut dan terheran-heran ternyata di masa yang terus bergerak ke arah kemajuan teknologi, masih ada yang mengikutinya amat perlahan. 

Di kemudian hari mall ini pasti akan mengubah sistem pembayaran parkir kendaraanya, tetapi tidak bersamaan dengan pusat perbelanjaan lainnya yang telah berubah jauh sebelum hari ini. Ini salah satu relaita yang ada, tidak bisa dipungkiri perubahan yang kini terjadi besar-besaran mudah disesuaikan oleh semua pihak. Pengalaman ini saya dapatkan pada awal Juni 2021 lalu.

Modernisasi yang saat ini terjadi diharapkan mampu membentuk kehidupan masyarakat yang lebih maju, bukan sebaliknya merasa direpotkan dengan segala inovasi-inovasi setiap hari. 

Oleh karenanya kemajuan teknologi yang saat ini berkembang cepat sekali, selalu ada sesuatu yang baru setiap waktu, menuntut siapa saja untuk mampu sama-sama melangkah maju dan berkontribusi positif untuk kebaikan kehidupan masyarakat. 

Bukan hanya dituntut menjadi individu yang selalu siap dengan adanya perubahan, tetapi juga dalam lingkup yang lebih luas yakni badan usaha dituntut juga mampu beradaptasi dengan setiap kebaruan yang pasti terjadi.

Beragam kendala dihadapi oleh pelaku usaha yang mengakibatkan mereka tidak mudah untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman. Tuntutan menjadi badan usaha yang agile pun sulit didapat, walau dengan sadar telah dipahami bahwa bisa tidak bisa dan mau tidak mau semuanya harus menyesuaikan diri. 

Diantara kendala yang kerap dihadapi oleh pelaku usaha dalam hal kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi terkait pada permasalahan keuangan. 

Biaya yang tidak sedikit perlu dikeluarkan oleh pelaku usaha untuk mengimplementasikan teknologi-teknologi terkini di dalam usahanya. Misalnya menerapkan teknologi cek suhu tubuh secara digital yang kini banyak terdapat di setiap pintu masuk gedung perkantoran maupun pusat perbelanjaan. 

Selain itu menerapkan teknologi pembayaran parkir secara non tunai juga tentu membutuhkan sejumlah biaya tertentu tidak hanya pada awal penerapannya saja tetapi juga kebutuhan perawatan di masa-masa berikutnya.

Selain keuangan, masalah lain yang dihadapi oleh pelaku usaha adalah kemampuan sumber daya manusia atau pegawai terkait yang perlu diberi pelatihan tertentu agar mampu dan menguasai teknologi yang beru diterapkan. Tidak hanya mampu menggunakan tetapi juga harus mampu mengatasi jika terjadi suatu permasalahan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline