Lihat ke Halaman Asli

Dewi Nurbaiti (DNU)

TERVERIFIKASI

Entrepreneurship Lecturer

Banggakah Indonesia Memilikimu?

Diperbarui: 10 Juli 2019   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa hari lalu sepulang bekerja saya mendengarkan siaran radio 89,6 FM yaitu I Radio dalam sesi acara Masih Sore-sore. Topik yang diangkat dalam diskusi sore itu oleh kedua penyiarnya yakni @angganggok dan @kamal_rasyid adalah tentang adakah sesuatu hal yang kita lakukan dan itu membuat Indonesia bangga memiliki warga Negara seperti kita. Seperti biasa dari satu pokok bahasan yang telah ditentukan, dimintakan pendapat dari para pendengar radio tersebut untuk turut serta berbagi informasi melalui pesan singkat yang dikirimkan ke nomor penghubung stasiun radio, tentang adakah di dalam diri kita yang menyebabkan Indonesia bangga memiliki kita?

Satu persatu pendengar mulai membagikan pendapatnya, dan aliran jawaban-jawaban itu mulai menarik perhatian saya. Ada pendengar yang mengatakan Indonesia boleh bangga pada dirinya karena dia adalah seseorang yang sangat menjaga kebersihan lingkungan dengan selalu membuang sampah pada tempatnya. Pendengar lainnya mengatakan kalau Indonesia boleh bangga pada dirinya yang selalu membayar pajak tepat waktu. Ada lagi yang menyampaikan kalau Indonesia patut bangga kepada dia yang selalu membayar cicilan tepat waktu, serta ada juga yang pernah menjadi pahlawan devisa dan merasa Indonesia boleh bangga memilikinya. Selain dari pada itu masih banyak lagi jawaban-jawaban lain yang jika didengarkan sekilas kesannya seperti hal yang remeh temeh dan tidak perlu meminta agar Indonesia bangga. Kenyataannya, cermati lagi setiap jawaban itu, adalah mereka yang selalu membuang sampah pada tempatnya, selalu taat membayar pajak, selalu membayar cicilan tepat waktu dan pernah menjadi pahlawan devisa. Tentu tidak hanya ada satu atau dua orang saja yang melakukan perbuatan-perbuatan positif seperti itu, di berbagai belahan tanah Indonesia tentu banyak orang-orang yang sama baiknya atau bahkan lebih dan tentunya Indonesia bukan hanya boleh bangga namun sejatinya patut bangga!

Mengapa?

Setiap langkah yang besar tentu berawal dari langkah yang kecil, dan suatu bangsa yang besar adalah juga bangsa yang menghargai setiap jerih payah penduduknya yang senantiasa melakukan perbuatan positif sekalipun dampaknya tidak dirasakan secara langsung oleh Negara. Selanjutnya ada satu hal yang perlu diingat, Negara akan semakin kuat jika sikap-sikap terpuji tidak hanya dilakukan oleh segelintir orang saja, melainkan terus berkembang dalam kelompok-kelompok yang lebih besar lagi hingga menjadi bulatan bola salju yang semakin besar semakin membawa kebaikan. Analoginya adalah jika ada satu orang yang selalu membuang sampah sembarangan, dan perbuatan ini menular ke orang-orang lainnya dan akhirnya menjadi suatu budaya yakni budaya membuang sampah sembarangan, akan jadi apa Indonesia kita di masa depan? Kita sudah bisa membayangkan bukan bencana alam apa yang akan menimpa suatu daerah jika penduduknya tidak ada yang peduli dengan kebersihan lingkungan? Demikian pula dengan adanya perbuatan-perbuatan baik lainnya yang terlihat begitu sederhana, sejatinya perlu diapresiasi dan diikuti oleh individu lainnya agar selanjutnya bisa menjadi budaya positif yang mampu menopang keberlangsungan Indonesia sebagai Negara yang terus maju dan berkembang. Melakukan perbuatan baik tentu tidak sulit, lakukanlah dari yang paling sederhana dan paling mudah kita kerjakan. Konsisten dan terus dipupuk agar tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik setiap harinya sambil menebarkan virus positif ke lingkungan sekitar.

Artikel yang saya tulis selain sebagai pengingat pribadi ini juga saya tujukan bagi siapa saja yang membacanya agar tidak lagi menyepelekan hal-hal kecil yang terjadi di sekitar, baik itu positif maupun negatif. Jika tengah tumbuh cikal bakal hal kecil positif hendaknya didukung dengan turut melakukan hal yang baik juga atau bahkan lebih baik. Jika yang berkembang adalah hal-hal kecil dalam konteks negatif maka kita sebaiknya paham peran seperti apa yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan bangsa dan Negara, atau minimal menyelamatkan lingkungan sekitar tempat tinggal. Bagi sebagian orang mungkin terlalu berlebihan jika yang menginginkan Negara bangga atas apa yang kita lakukan, jika demikian adanya kita bisa turunkan taraf keinginan dengan membuat keluarga bangga memiliki kita dan perbuatan yang kita lakukan. Minimal membuat lingkungan terdekat kita beruntung dengan adanya kita, dengan harapan yang terus bertumbuh tentunya agar di kemudian hari ada ligkungan yang lebih besar lagi yang merasa keberadaan kita ada manfaatnya.

Setelah penduduknya berusaha membuat Negara bangga, lantas apa yang harus dilakukan oleh Negara dalam hal ini pemerintah? Apresiasi dalam bentuk menciptakan kenyamanan dan ketentraman hidup menjadi salah satu keinginan masyarakat dan berharap semoga Negara bisa wujudkan. Agar tidak hanya Negara yang bangga memiliki penduduk yang luar biasa positifnya, tetapi juga penduduk yang senantiasa bangga dengan Negaranya.

Yuk mulai sekarang jangan remehkan perbuatan-perbuatan kecil yang sebenarnya suatu saat bisa menjadi besar!

(dnu, ditulis sambil nyruput jus mangga yang tak lagi muda, 10 Juli 2019, 14.04 WIB)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline