Lihat ke Halaman Asli

Dewi Nurbaiti (DNU)

TERVERIFIKASI

Entrepreneurship Lecturer

Supir Taksi; Saya Nyerah Mbak

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali berkelana naik taksi burung biru, menjelajah Kota Jakarta dari belahan utara hingga selatan. Siang bolong, dibawah teriknya matahari dan sapuan hiburan angin yang tak terasa sepoi-sepoinya.

Seperti biasa setiap Supir yang saya tumpangi kendaraannya bertanya;

"mau lewat mana mbak?...",

dan seperti biasa pula saya jawab;

"lewat yang nggak macet pak...".

Lalu seperti biasanya juga Pak Supir yang selalu saya lontarkan jawaban seperti itu lantas mengernyitkan dahi sambil tertawa nan pasrah;

"waduuuhh... sekarang jalanan udah ga bisa ditebak Mbak... gatau jalur mana yang ga macet... saya nyerah mbak..."

Ya, jalanan di Kota Jakarta tercinta kian hari memang kian menjadi misteri. Entah dimana yang lancar dan sebaliknya. Bisa jadi biasanya suatu jalur arus lalu lintasnya amat bersahabat, tapi di hari lain amat menarik urat.

Saat ini semakin banyak para pengemudi Taksi yang menyerahkan rute yang akan dilalui diserahkan sepenuhnya kepada penumpangnya. Nampaknya ia tak mau ambil resiko terhadap pilihannya. "Nanti saya pilih jalur ini saya kira lancar ternyata macet lagi Mbak, kan saya jadi ga enak..."

Terlihat jelas disini bahwa Jakarta sungguh penuh dengan pesona macet yang tiada tara.

Pernah juga pengemudi taksi yang jelas-jelas berkata "silakan Bu mau lewat mana, saya ngikut aja, takut salah ambil jalur Bu, jadi resiko ditanggung penumpang gitu Bu istilahnya..." hahaha... dia benar-benar sudah pasrah!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline