Lihat ke Halaman Asli

Dewi Nurbaiti (DNU)

TERVERIFIKASI

Entrepreneurship Lecturer

Malaikat Kecil Itu

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mengajakmu masuk ke dalam hati dan jiwaku

Aku bahkan tidak mengenalmu. Bagaimana bisa aku melakukan hal ini hanya untuk menyenangkanmu?

Jawabannya singkat, setiap orang layak menerima cinta tanpa syarat.
Sentuhan tanganku yang mendarat di pipimu adalah ajakan sayangku agar kau mau menatapku.

Cukup tatapanmu, karena mampu meluluhkan hatiku dan membuat aku percaya bahwa kamu mau menjadi temanku. Teman kecil yang hanya berani menatap dan teman kecil yang hanya berani tersenyum simpul.

Entah fenomena macam apa ini, tiba-tiba aku menyayangimu.

Tak pernah ku pertaruhkan bahwa cintaku lebih baik, putih dan tulus. Tapi berani ku katakan bahwa bening tak ada syarat untuk aku menyayangimu.

Menjadi teman di kejauhan dan mengajaknya masuk ke dalam dongeng luar angkasa. Terlihat tak beda dengan daya khayalku yang terlalu tinggi.

Tidak benar jika dikatakan ini tak berguna dan hanya mencari perhatian saja.

Ini berguna, karena hati yang sudah tergerak tanpa bicara.
Ini tak butuh perhatian siapapun, karena hanya satu garis yang ku bangun, antara aku dan kamu.

Cerita pertemuan pertama akan menjadi kenangan yang terus menemani sepanjang hari-hari berikutnya.
Pengharapan pada pertemuan ke dua atau selanjutnya hanya menjadi cita cita yang terlalu tinggi diigantungkan.

Sentuhan fisik yang ku rasakan begitu kuat, hanya masalah perasaan ibu dan anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline