Lihat ke Halaman Asli

Dewi Nurbaiti (DNU)

TERVERIFIKASI

Entrepreneurship Lecturer

Dinda, Are You Okay?

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hey! You look so cute Dinda!

Foto path-mu, tatanan kata-katamu, caramu memenggal semua kalimat anehmu itu terlihat sekali kamu itu orang yang cantik, pintar nan cerdas!

Dan kamu juga pasti seseorang yang luar biasa! Luar biasa anehnya bisa berkata demikian. Ibu hamil menyusahkan, mau enaknya saja, tak mau usaha, tak ada upaya dan selalu ingin dimengerti bahwa saya hamil dan saya butuh duduk!!!

You know what??? Hamil itu anugerah yang paling indah bagi wanita! Hamil itu penuh perjuangan! Masa-masa hamil itu tidak selalu mudah bagi setiap orang! Tak semua wanita segar bugar saat hamil! Tak sedikit wanita hamil yang mabok di pagi hari! Tak sedikit wanita hamil yang tak kuat berdiri lama! Dan masih banyak penderitaan-penderitaan indah lainnya yang dialami seorang ibu hamil!

Yup pasti kamu tak tau itu semua karena kamu belum hamil!

Tapi Dinda yang cantik jelita, matamu yang indah seharusnya bisa melihat tak sedikit wanita hamil yang muntah di tengah jalan, tak sedikit wanita hamil yang bisa tiba-tiba jatuh pingsan di jalanan. Dan tak sedikit wanita hamil yang harus diinfus di Rumah Sakit karena tak satupun jenis makanan bisa masuk ke dalam perutnya. Alias mabok berat!

Dinda yang luar biasa manis senyumnya, seharusny hatimu yang luar biasa penuh cinta itu bisa merasakan bagaimana beratnya menjadi Ibu hamil. Bagaimana beratnya membawa-bawa perut gendut dalam setiap aktifitasnya. Dan bagaimana beratnya berlari-lari mengejar bis atau kereta sambil membawa adik bayi didalam perut!

Dinda yang rupawan, seharusnya kamu bisa tetap mendengar dengan hati karena telingamu ditutup dengan ear phone. Dengar dengan hatimu yang lucu, bahwa ibu hamil memang perlu perlakuan khusus! Sebagaimana Tuhan YME memberikan anugerah yang demikian khusus bagi wanita untuk bisa mengandung dan melahirkan sang buah hati.

Ibu hamil yang naik bis, ibu hamil yang naik kereta, ibu hamil yang kau anggap terlalu menyusahkanmu! Ketahuilah Dinda sayang, para bidadari cantik itu sedang berjuang mencari nafkah! Sedang menunjukkan kepada keluarga bahwa mereka masih mampu bekerja! Sedang menunjukkan kepada lingkungan bahwa ia masih sanggup berkarya! Dan sedang membuktikan kepada dunia bahwa kehamilan yang indah ini tak mengurangi semangatnya untuk turut memajukan Indonesia!

Ibu hamil yang kau anggap selalu ingin dimengerti, sesungguhnya ia sedang berjuang sambil membawa perut besar! Sedang berjuang sambil menahan lapar! Sedang berjuang sambil menahan lelah! Sedang berjuang sambil menahan mual! Demi buah hati di perutnya, ia sedang melawan kelemahan yang mungkin saja ada didalam dirinya.

Dinda yang baik dan bersih hatinya, bukan tak mungkin saat kau ada dalam kandungan Ibumu, beliau juga penuh perjuangan seperti ibu-ibu hamil yang sering kau temui.

Dinda sayang, hamil adalah anugerah terindah dari Yang Kuasa. Tentu tidak diberikan hanya untuk merepotkan orang-orang di kereta. Tidak dianugerahkan hanya untuk menyusahkan Dinda-dinda lainnya. Tidak dianugerahkan untuk mencari pengertian dari semua orang. Tidak dianugerahkan untuk meminta pemakluman dari siapapun. Dan tidak dianugrahkan hanya untuk meminta kursi di dalam kereta!

Posisikan kita sebagai dirinya. Apakah kita tak butuh duduk saat dalam kereta? Apakah elok melihat ibu hamil berdiri di dalam kereta? Apakah kita sebagai manusia berhati nurani baik bisa berpura-pura tidur atau mendengarkan musik? Apakah bisa kita membiarkan pejuang wanita berdiri sambil membawa genderang besar? Dan masih banyak apakah-apakah lainnya yang saya sangat ingin mengajak Dinda membuka mata, bahwa hamil sangat butuh perjuangan.

Dinda my dear, buka mata, hati dan telinga. Mulailah melihat dengan hatimu. Mendengar dengan hatimu. Dan rasakan indahnya bertoleransi di dalam angkutan umum.

Dinda sayang, bertobatlah.

(dnu, 16 April 2014, 22.22)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline