Adalah Hadika gadis kecil berusia kurang lebih12 tahun yang tewas akibat terinjak-injak kerumunan massa yang berlomba mendapatkan sedekah dari Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK).
Acara pembagian sedekah yang digelar pasca hari raya lebaran dan mengambil tempat di halaman rumah Pak JK ini memang sangat menarik perhatian penduduk Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Padahal menurut berita yang beredar, dalam acara santunan ini telah dikerahkan kurang lebih 200 orang polisi yang bertugas mengamankan situasi dan kondisi selama kegiatan berlangsung.
Satu orang meninggal dunia dan tujuh lainnya cidera hingga perlu dilakukan perawatan di rumah sakit. Selain itu, belasan orang lemas karena kehabisan oksigen. Bukan angka yang sedikit untuk sebuah kejadian penghilangan nyawa manusia.
Menurut saya, kejadian ini cukup mencoreng nama baik Pak JK. Terlebih lagi beliau baru saja memenangkan hati rakyat untuk menjadi Wakil Presiden RI lima tahun mendatang.
Saya tidak pernah ingin mengatakan bahwa pembagian sedekah ini adalah salah satu bentuk pencitraan Pak JK. Tapi lebih kepada euforia Pak JK untuk berbagi dengan warga Makassar namun melalui cara yang kurang tepat.
Kumpulan massa yang saat itu mencapai angka 5000 orang, mungkin memang sulit dihalau oleh petugas keamanan yang hanya 200 personel.
Ironi rasanya di Hari Raya Idul Fitri seperti ini ada saudara kita yang meninggal dunia karena terlalu antusias mendapatkan uang Rp 50.000 dan satu buah kotak kue.
Korban meninggal adalah anak-anak, dimana persis 7 hari yang lalu Indonesia baru saja memperingati Hari Anak Nasional. Tapi kemarin, seorang anak meninggal dunia karena tanpa perlindungan orang dewasa.
Bentuk syukur Pak JK dan keluarganya atas terpilihnya beliau menjadi wakil Presiden kini telah memakan korban. Walau demikian, kabarnya seluruh biaya Rumah Sakit ditanggung oleh Pak JK. Ya, Pak JK dan keluarga bertanggung jawab disini.
Ini bisa jadi pelajaran, kalau mau memberikan sedekah sebaiknya langsung disalurkan kepada lembaga pengelola zakat, infaq atau sejenisnya.
Bukan seperti ini, niatnya ingin berbagi kebahagiaan namun malah menelan korban.
(dnu, ditulis sambil nonton tipi, 30 Juli 2014, 06.24)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H