Lihat ke Halaman Asli

Astenopia, Si Mata Lelah

Diperbarui: 31 Oktober 2018   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(regional.kompas.com)

Selain gangguan mata berupa rabun dekat, jauh, dan silinder. Terdapat pula gangguan mata lainnya yang tidak kalah mengancamnya bagi kesehatan mata. Yaitu mata lelah alias astenopia.

Gejala mata lelah ini di mulai dengan mata yang mulai berair, nyeri pada mata,  rasa terbakar, iritasi pandangan mata buram sampai nyeri kepala.

Di kutip dari CNNIndonesia, sekitar 75-90 persen orang yang pekerjaannya lama di depan layar seperti komputer dan televisi beresiko terkena gangguan mata ini.

Efek dari mata lelah ini memang tidak langsung menyebabkan gangguan penglihatan seperti mata minus, silinder dan lainnya. Tapi jika di biarkan berlarut-larut malah tanpa penanganan akan mengganggu produktivitas.

Ada dua faktor yang memicu munculnya gangguan mata lelah ini. Yaitu eksternal dan internal. Faktor internal karena otot mata di paksa kerja keras tanpa istirahat sehingga otot mata mulai kelelahan. Sama halnya seperti otot tangan otot matapun juga dapat merasakan kelelahan.

Sedangkan faktor eksternal di sebabkan oleh cahaya yang redup, terlalu terang, lampu berkelip, pantulan cahaya,suhu yang terlalu panas, ruangan berr-AC dan lama melihat layar komputer.

Kondisi paling parah akibat menatap layar terlalu lama adalah computer vision syndrome (CVS). Sindrom ini di tandai dengan keluhan fisik seperti sakit kepala,leher, tangan dan bahu.

Agar terhindar dari gangguan mata ini dokter ahli mata Rina menyarankan untuk mengistirahatkan mata dan sering-sering memeriksakan mata.

Untuk meminimalkan mata lelah anda juga dapat menerapkan prinsip 20-20-20. Yaitu istirahatkan mata 20 menit sekali, 20 detik melihat jauh dengan jarak 20 feet atau berjarak 6 meter.

Hindari pula melihat lampu yang terlalu terang, redup,berkelip dan atur posisi monitor agak ke bawah agar mata tidak terlalu terbuka dan banyak mendapatkan cahaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline