Lihat ke Halaman Asli

Dewinta

Mahasiswa S1 Sastra Inggris Universitas Diponegoro

Pemasaran Kopi Lokal, Mahasiswa KKN Undip Inovasikan Katalog Digital Dwibahasa

Diperbarui: 15 September 2022   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pemalang, (14/08/2022) - Indonesia telah dikenal sebagai produsen kopi paling bervariasi di dunia. Hal tersebut didukung dengan semakin banyaknya produsen kopi lokal yang ada di Indonesia. Produsen kopi lokal tersebut tersebar mulai dari Aceh dengan kopi Gayonya yang terkenal, Papua dengan kopi Moanemani, begitu pula Jawa dengan berbagai jenis kopinya yang tersohor. 

Salah satu wilayah yang subur ditumbuhi tanaman kopi dan memiliki cukup banyak produsen kopi adalah Kabupaten Pemalang.

Wilayah di Pemalang yang dikenal sebagai penghasil kopi adalah Kecamatan Pulosari. Di Kecamatan Pulosari sendiri terdapat 7 kelompok tani yang tercatat dalam data di PPID Pemkab Pemalang. Salah satu dari 7 kelompok tani tersebut adalah kelompok tani Sumber Makmur yang dikelola oleh Pak Hasan dan diisi oleh Kopi Pulosari Cap Tugu Juang. 

Kelompok tani ini berlokasi di Desa Pulosari RT 05 RW 01, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. Kopi Cap Tugu Juang telah beroperasi sejak tahun 2016 dan memiliki kurang lebih 25 orang anggota kelompok tani. Di kelompok tani Sumber Makmur Kopi Cap Tugu Juang menanam kopi Arabika varietas Lini S, Kartika, Andung Sari, dan Sigararutang serta kopi Robusta varietas Tugu Sari.

Kopi Pulosari Cap Tugu Juang yang dikelola pribadi oleh Pak Wasito Al-Hasan telah berhasil memasarkan produknya sampai ke luar pulau Jawa. Meskipun pemasaran yang sudah cukup jauh sampai ke luar pulau Jawa, Pak Hasan selaku pemilik masih memiliki kendala dalam hal pemasaran digital di pasar lokal dan internasional.

Metode pemasaran tradisional dari mulut ke mulut menjadi strategi utama yang dipakai oleh UKM Kopi Cap Tugu Juang. Metode ini dilakukan karena keterbatasan kemampuan bermedia sosial dan cukup banyaknya relasi yang dimiliki oleh UMKM Kopi Cap Tugu Juang dari berbagai expo dan pameran produk lokal.

Pada suatu kesempatan, Pak Hasan selaku pemilik UMKM Kopi Cap Tugu Juang mendapat kunjungan dari wisatawan mancanegara asal Belgia. Hal ini tentu menjadi kesempatan emas bagi KOpi Cap Tugu Juang untuk memasarkan kopinya agar lebih dikenal.

 Akan tetapi, tidak adanya media komunikasi produk yang fleksibel, kurangnya pengetahuan terkait variasi dan visualisasi produk yang dijual, serta keterbatasan bahasa membuat proses pemasaran tersebut tidak berjalan sesuai keinginan. 

Berangkat dari pengalaman tersebut, mahasiswa KKN Tematik Undip yang berasal dari program studi Sastra Inggris melahirkan ide untuk membuat katalog Kopi Cap Tugu Juang dwibahasa dalam bentuk digital dan cetak. Hal ini dilakukan untuk memperluas target, strategi, serta sasaran pasar internasional. 

Program kerja ini disambut baik oleh dosen pembimbing KKN, Nuryanto, S. Gz., M. Gizi. serta mendapat arahan dan dukungan penuh dari beliau. 

Program pembuatan katalog ini tentu melibatkan Pak Hasan selaku pemilik UMKM Kopi Cap Tugu Juang dalam pengumpulan data serta proses pembuatannya. Katalog ini juga diterjemahkan dengan teliti menggunakan glosarium kopi sehingga tercipta katalog yang sesuai dengan target pasar dan dapat menyasar pasar internasional. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline