Franchise
Franchise adalah model bisnis yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk membuka cabang dengan memanfaatkan nama, merek, dan produk dari bisnis yang sudah ada. Dalam bisnis franchise, pemilik bisnis dan mitra bekerja sama dengan bagi hasil sesuai kesepakatan. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Bisnis franchise memiliki arti kerja sama dalam bidang usaha dengan bagi hasil sesuai kesepakatan yang mencakup dengan hak kelola serta hak pemasaran.
Keuntungan:
- Sistem bisnis yang sudah terbukti.
- Memiliki sistem bisnis yang terstruktur.
- Tidak perlu melakukan branding.
- Brand yang sudah dikenal.
- Tidak perlu menyediakan modal.
- Risiko kegagalan lebih rendah.
- Memiliki popularitas tinggi.
Kekurangan:
- Biaya awal yang cenderung lebih tinggi.
- Kurang fleksibel dalam pengambilan keputusan.
- Pembagian keuntungan.
- Kreativitas terbatas oleh aturan franchisor.
- Reputasi yang terpengaruh.
- Terpaku pada trend.
Beberapa jenis franchise, yaitu :
- Makanan dan minuman, seperti restoran cepat saji, restoran pizza, hamburger, atau sushi.
- Ritel, seperti toko pakaian dan fashion, atau toko perlengkapan rumah tangga.
- Jasa kesehatan dan kebugaran, seperti pusat kebugaran dan gym, atau klinik kesehatan.
- Pendidikan, seperti lembaga pendidikan atau kursus pelatihan.
- Teknologi dan layanan bisnis, seperti penyedia layanan teknologi informasi, atau perusahaan pelatihan.
Franchise bisa dibedakan menjadi franchise internasional dan franchise lokal. Franchise internasional biasanya memiliki sistem operasional yang lebih terstruktur, sedangkan franchise lokal lebih fleksibel dan dapat beradaptasi lebih cepat dengan perubahan pasar lokal.
Bisnis Sendiri
Bisnis sendiri adalah salah satu badan usaha yang hanya dimiliki oleh seorang individu saja. Jenis usaha perseorangan ini memiliki sistem informasi manajemen yang bebas dan tidak ada intervensi atau campur tangan dari pihak lain secara langsung, contohnya pemerintah.
Keuntungan
- Memiliki banyak waktu bersama keluarga.
- Potensi keuntungan yang lebih besar.
- Belajar mendawasakan diri dalam belajar ilmu bisnis.
- Fleksibel dalam kreasi bisnis dan inovasi.
- Menciptakan lapangan kerja untuk orang lain.
- Menjadi pimpinan dalam bisnis milik sendiri.
- Memiliki waktu lebih untuk mencoba bisnis baru
Kekurangan
- Risiko kegagalan lebih tinggi.
- Membangun brand dari nol.
- Membutuhkan lebih banyak pengalaman dan pelajaran.
- Modal terbatas.
- Manajemen yang kurang maksimal.
- Penanggung jawab pemilik tidak terbatas.
Beberapa jenis usaha sendiri, yaitu :
- Usaha pertanian dan perternakan.
- Usaha perdagangan, seperti pedagang kaki lima, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang di pasar, warung, dan toko kelontong.
- Usaha jasa, seperti salon, fotokopi, bengkel, dan penjualan pulsa.
- Industri rumahan, seperti usaha kerajinan tangan berupa pembuatan keramik, souvenir, tembikar, anyaman, dan mebel.