Lihat ke Halaman Asli

Dewi Murniati

Mahasiswa Universitas Terbuka

Sekilas tentang Pencari Kerja

Diperbarui: 26 Maret 2023   11:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bekerja adalah hal yang diidamkan bagi mereka yang telah usai menempuh pendidikannya. Bagi lulusan S1, rasanya tak begitu sulit. Dalam satu wilayah, jumlah pencari kerja selalu lebih banyak dibandingkan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia, baik yang disediakan pemerintah ataupun instansi swasta.

Setelah menjalani prosesi wisuda, sedikit banyak pasti merasakan pula masa-masa mencari kerja alias menganggur. Banyak diantara mereka yang memasukkan surat lamaran di berbagai macam perusahaan, banyak pula yang hanya diterima pada tahap awal saja. Seperti yang pernah saya rasakan sewaktu lulus SMA kala itu. Bolak-balik ke tukang fotocopy, hingga ke kantor polisi untuk menyiapkan kelengkapan berkas.

Baik tenaga, waktu, dan uang pun sudah saya kerahkan. Maklumlah, saya mesti bersaing dengan lulusan yang lebih tinggi daripada saya. Tak terasa sudah sebulan saya menjadi pengangguran. Saya berfikir, apa mungkin saya terlalu naif, dengan ijazah yang tak begitu tinggi tapi menginginkan posisi dengan gaji tinggi. Saat itu saya memutuskan untuk mencari pekerjaan apa saja, yang penting saya bekerja.

Dan benar saja, saat itu saya melihat suatu tempat sedang mencari karyawan, tanpa pikir panjang saya segera melamar, singkat cerita keesokan harinya saya resmi berstatus sebagai karyawan. Meski gaji yang ditawarkan tak begitu besar. Namun cukup banyak rasanya untuk lulusan SMA yang tidak pernah memegang uang diatas seratus ribu sebelumnya.

Hingga genap 2 tahun saya bekerja disana, saya merasa tidak ada peningkatan, kebutuhan yang kian bertambah membuat saya pusing mengatur gaji yang tak seberapa itu. Saat itu saya rasa cukup waktu  untuk mencari pengalaman, dan memutuskan untuk resign. Saya mencari berbagai kursus, sebab saya belum punya ijazah S1, maka setidaknya saya memegang beberapa sertifikat keahlian sebagai jaminan untuk mencari pekerjaan baru. Enam bulan lamanya saya mengikuti kursus, saya mulai menyebar surat lamaran lagi. Saya melamar banyak ke perusahaan besar hingga BUMN, lagi. Singkat cerita setelah seminggu menyebar lamaran, ada panggilan di salah satu perusahaan di bidang retail. Memang bukan perusahaan yang menawarkan gaji UMK, tapi masih terbilang dua kali lebih tinggi dari pekerjaan sebelumnya.

Tak tercukupinya jumlah lapangan kerja dengan jumlah lulusan SMA ataupun perguruan tinggi tak mesti karna tak kebagian pekerjaan. Barangkali karna mereka terlalu pilah-pilih untuk mencari kerja. Hal ini tentu semakin menambah paanjang deretan jumlah pengangguran  di suatu wilayah. Memilah pekerjaan memang tak selalu salah, tapi untuk menambah daftar pengalaman saya rasa menjadi hal wajib dimiliki sebelum mendapat pekerjaan yang tergolong sesuai. Meskipun belum termasuk pekerjaan impian kita.

Sebagai karyawan yang pernah ikut serta dalam proses rekrutmen calon karyawan, pengalaman menjadi poin lebih yang mengindikasikan bahwa seseorang itu mampu dan siap untuk menerima pekerjaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline