Bulan Ramadhan adalah bulan dimana seluruh umat muslim wajib berpuasa sebulan lamanya. Berpuasa tidak hanya semata-mata untuk menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari amarah dan hawa nafsunya. Namun sebelum berpuasa, kita mesti paham salah satu hukum penting, yakni membaca niat untuk berpuasa. Sering kali orang menganggap sepele tentang rukun puasa ini.
Gapapa kok niat puasa abis bangun tidur, yang penting kan gak makan dan minum. Benarkah?
Kita ketahui bahwa rukun puasa ada dua: Pertama niat berpuasa pada malam hari. Kedua, menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa.
Terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban, pun telah dianggap Shahih dan marfu' [Subul As-Salam,III/305]. Mengenai pentingnya berniat puasa pada malam hari di bulan Ramadhan, Rasulullah saw. bersabda:
Siapa saja yang tidak berniat puasa sebelum fajar maka tidak ada puasa bagi dirinya. (HR. Khamsah).
Adapun Imam Syafii, Imam Ahmad bin Hanbal, Al-Hadi dan Al-Qasim mengharuskan niat pada malam hari khusus puasa (fardhu) Ramadhan, berbeda untuk puasa sunnah. Mereka menyatakan bahwa puasa tidak sah apabila tidak ada niat di malam hari (Nayl al-Awthar,IV/574). Meskipun terdapat pula beberapa hadits yang memperbolehkan melanjutkan berpuasa meski tidak berniat saat malam hari seperti pendapat Imam abu Hanifah (Syarh Kabir,III/23). Tetapi hadist-hadits tersebut sifatnya Dhaif (lemah).
Perlu diketahui bahwa orang yang lupa membaca niat berpuasa di malam hari bulan Ramadhan mestilah segera berniat ketika ia ingat dan wajib menahan diri layaknya orang yang tengah berpuasa. Dalam hal ini, puasa hukumnya tidak sah dan wajib menggantinya pada hari lain setelah bulan Ramadhan usai.
Sungguh sempurna Islam telah mengatur secara detil mengenai kegiatan berpuasa di bulan Ramadhan ini. sebagai muslim yang baik, sudah semestinya kita memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi puasa kita nantinya agar senantiasa diterima oleh Allah swt.