Lihat ke Halaman Asli

Dewi Murniati

Mahasiswa Universitas Terbuka

Bayi Gadget

Diperbarui: 25 Maret 2023   00:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Saat ini tengah ramai pengguna gawai atau gadget di kalangan orang dewasa. Dari tahun ke tahun perusahaan bersaing meluncurkan berbagai merk smartphone dengan fitur tercanggih. Berbagai fitur yang memudahkan aktivitas membuat orang berlomba untuk mendapatkannya. Anehnya lagi, banyak orang yang menggunakan smartphone sebagai sarana untuk mengurus anak. Agar anak tidak rewel katanya.

Banyak kita temukan orang tua di sekitar kita yang memberikan gadget untut alat bermain anak. Tak jarang kita temukan anak usia kurang lebih dua tahun yang sudah lihai memindah layar gadgetnya dan memainkan sejumlah game. Benarkah cara asuh seperti itu? Lalu apa dampaknya pada balita? Mesti kita ketahui bahwa penggunaan gadget pada balita dan anak akan berdampak buruk terhdap kesehatannya.

Pertama, anak-anak memiliki organ tubuh yang terbilang masih baru. Padanganbayi akan sempurna ketika memasuki usia lebih dari enam bulan. Memperlihatkan gadget sedini mungkin pada anak tentu akan mengganggu perkembangan penglihatan anak. Bahkan dapat merusak penglihatan anak secara permanen.

Kedua, anak yang sejak kecil telah diberikan gadget akan mengalami kecanduan berkelanjutan. Akibatnya interaksi antara anak baik dengan orang tua ataupun kawan sebayanya menjadi berkurang. Membuat anak menjadi takut jika bertemu orang banyak di luar sana.

Ketiga, kita tau bahwa gadget menjangkau semua berita dan gaya di seluruh dunia. Anak yang dibiarkan bermain gadget tanpa pengawasan bisa jadi akan menyerap hal-hal buruk yang dilihat melalui gadget tersebut. Inilah salah satu penyebab rusaknya generasi muda yang seharusnya menjadi kebanggaan Negara. Sebab segala hal baik negative maupun positif bercampur menjadi satu. Sifat anak-anak yang lugu dan selalu ingin tau akan meniru apapun yang ia lihat dan dengar melalui gadget tersebut.

Kelima, sikap orang tua yang selalu menuruti ketika anak memainkan gadget membut anak menjadi pribadi yang sulit diatur serta membuat perkembangan motoric anak terhambat.

Dari semua dampak yang disebutkan, ada baiknya ketika anak masih dalam masa pertumbuhan dan masa awal sekolah, tidak diperkenankan terlebih dahulu  untuk mengenal gadget. Sebab masa ini masih terbilang rawan. Anak belum mampu menyaring setiap informasi yang mereka terima dengan baik. Sehingga wajib bagi orang tua untuk mengawasi setiap perkembangan anak agar nantinya terbentuk karakter yang baik dan memiliki prinsip sejak dini dalam menerima informasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline