Lihat ke Halaman Asli

Dewi Murniati

Mahasiswa Universitas Terbuka

Para Driver Ojek Online (Ojol)

Diperbarui: 23 Maret 2023   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seiring perkembangan zaman, berbagai aktivitas manusia kian mudah. Mulai dari berbelanja, bekerja, berjualan, bahkan untuk mencari makanan tanpa harus keluar rumah. Hanya dengan bermodalkan handphone dan paket data, kita sudah mendapatkan apa yang kita mau. Semua itu kita dapatkan dengan bantuan Ojek Online (Ojol) tentunya.

Sudah tak asing lagi bukan? Siapa sangka, profesi yang kerap kali dipandang sebelah mata oleh sebagian orang, bahkan hingga sekarang. Secara umum kita hanya tau kalau ojol itu hanya mengantar barang/makanan atau penumpang saja. Tanpa tau bagaimana sulitnya mereka ketika melakukan pengantaran. Tak jarang pemilik pesanan melakukan kesalahan yang akhirnya menguras baik waktu, uang, maupun tenaga para driver. Adapun beberapa hal yang kerap dialami para driver ojol diantaranya:

  • Pemesan menuliskan alamat tidak jelas.
  • Terkadang pemesan menuliskan alamat yang tidak sesuai dengan titik penjemputan atau pengambilan barang. Hal ini kerap terjadi pada pemesan yang rumahnya jauh dari jalan besar atau mungkin mengharuskan driver masuk gang berliku yang jauh dari titik seharusnya. Hal ini tentu menyulitkan para driver untuk menemukan alamat serta membutuhkan waktu lebih untuk sampai.

  • Tak hanya itu, jarak rute yang tidak tepat membuat driver rugi bahan bakar, belum lagi potongan biaya pada aplikasi yang membuat untung para driver makin tipis. Untuk beberapa aplikasi ojol, driver dapat mengubah rute pengantaran ataupun penjemputan apabila pemesan kesulitan untuk menentukan titik lokasi yang tentu akan menaikkan tariff secara otomatis.

  • Orderan fiktif
  • Driver manapun mesti berhati-hati dengan ini. Pasalnya, tak ada aplikasi pasti yang dapat memberantas orderan fiktif yang masuk. Kita mesti cermat melihat pesanan/orderan dalam aplikasi, meskipun ada perusahaan yang mau mengganti setiap kerugian drivernya. Sebab tak ada manusia yang mau rugi dua kali bukan? Misalnya saja, ditemukan pada satu aplikasi ojol, satu orderan kira-kira bertuliskan seperti ini,
  • “Tolong belikan kacang garuda 2 bks, Fanta 2 bks, pop mie 3 bks dan pulsa 50.000 lewat Go-pay  yah. di Alfamidi daerah xxx.” 

  • Pada beberapa motif, barang yang dipesan bisa saja berubah, terakhirnya pemesan meminta driver membelikan sejumlah saldo. Setelah selesai, pemesan akan menyuruh driver untuk memfotokan struk pembelian hingga akhirnya pemesan itu memblokir driver secara tiba-tiba. Jika hal ini terjadi, driver tentu akan rugi puluhan hingga ratusan ribu dalam hitungan menit.

  • Incaran begal
  • Tak jarang kita menemukan driver ojol yang mangkal di pinggir jalan hingga larut malam bahkan sampai pagi. Waktu-waktu tersebut lah biasanya para pelaku tindak kriminal melancarkan aksinya.

  • Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, driver ojol Maxim  berinisial AF (33), ditemukan tewas ddi jalan Bujang Taro, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (25/2/2023)-(Sumber: Kompas.com)
  • Jika memang terpaksa hingga larut malam, sebaiknya driver membawa  alat yang dirasa dapat digunakan ketika ada gangguan di jalan. Hindari pula jalanan sepi yang jauh dari jalan besar atau pemukiman warga agar bisa meminta bantuan ketika terjadi sesuatu.

  • Hujan 
  • Akhir-akhir ini cuaca seringkali berubah tiba-tiba. Membuat driver ojol kesulitan saat mengantar pesanan, khususnya yang menggunakan motor. Terlebih ketika harus mengantar barang atau makanan yang mudah basah meski sudah berlapis plastik. Bahkan rela menerjang banjir agar pesanan dapat sampai tepat waktu.

  • Pemesan tidak aktif ketika pesanan sampai
  • Untuk kasus ini, mungkin terlihat sepele yah. Tapi taukah anda jika tiap driver mempunyai batas waktu antar dan tunggu pesanan, loh. Jika pesanan terlambat diserahkan, akan mengurangi penilaian oleh sistem aplikasi mereka. Ini tentu cukup membuat mereka membuang banyak waktu. Jadi, jangan sampai membuat mereka menunggu lama tanpa ada kabar atau kepastian ketika memesan sesuatu.

  • Pemesan yang tiba-tiba membatalkan orderan
  • Dapat kita lihat sekarang betapa banyak driver ojol dari berbagai aplikasi lengkap dengan atributnya lalu-lalang. Membuat persaingan diantara mereka kian ketat. Tak jarang beberapa diantara mereka  baru mendapat orderan sedikit atau bahkan belum ada sama sekali sejak pagi. Seketika mendapat orderan, senang sekali pastinya.

  • Tapi apa jadinya jika driver sudah separuh perjalanan tiba-tiba di batalkan begitu saja? Tentu kecewa, apalagi tanpa alasan jelas. Hal itu pun membuat perjalanan driver sia-sia. Jangan sampai itu terjadi, ya! Pastikan kalau kamu benar-benar memesan di satu aplikasi saja, siapkan pula barang yang diperlukan serta ongkos sesuai harga yang sudah ditetapkan pada aplikasi.

  • Orderan mepet waktu 
  • Sebagai seorang driver ojol, seringkali kita mendapat orderan dimana pemesannya minta untuk cepat atau sedang terburu-buru. Alhasil driver akan menambah kecepatan dalam berkendara. Sebenarnya boleh-boleh saja, tapi alangkah baiknya kita berkendara sesuai peraturan agar tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Sebab hal ini sangat fatal akibatnya jika tidak hati-hati.

Itulah beberapa kesulitan ketika menjadi pengemudi ojek online (Driver Ojol) dalam menjalankan tugasnya. Setiap pekerjaan memang  memiliki resiko tersendiri, tapi alangkah baiknya kita mempelajari tiap hal buruk yang terjadi, agar kedepannya dapat menjadi pembelajaran terutama bagi mereka yang ingin menjadi driver ojol (pemula).

Disamping itu, jika sewaktu-waktu kita memesan sesuatu menggunakan jasa mereka, baiknya kita memberikan sedikit tip (uang lebih) sebagai bentuk apresiasi atas jasa mereka, jangan lupa beri rating sesuai kepuasan sebagai pemesan. Agar mereka lebih semangat dan melaksanakan tugasnya dengan baik.

Salam semangat untuk para driver!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline