Lihat ke Halaman Asli

Bahaya NII dan Organisasi Perpanjangannya

Diperbarui: 22 April 2022   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

cnn indonesia

Negara Islam Indonesia (NII) atau dikenal sebagai Darul Islam (DI) adalah kelompok yg didirikan tahun 1949 oleh Sekarmadji Kartosuwiryo di Tasikmalaya Kita ketahui bahwa pembentukannya sejak 70 tahun lalu, sangat ditentang pemerintah saat itu dan dilarang berkembang. Namun rupanya, mereka telah berpencar dan berkembang sedemikian rupa sehingga ideologinya terus ada di beberapa wilayah Indonesia.

Bahkan beberapa media termasuk BBC menulis bahwa NII adalah ibu kandung dari kelompok-kelompok teroris di Indonesia, baik yang kemudian membentuk organisasi baru maupun tidak. Mereka bertahan sedemikian rupa sehingga pengaruhnya masih ada saja sampai saat ini.

Kita tahu Jamaah Islamiyah (JI) yang diprakarsai oleh Abu Bakar Ba'asyir pada tahun 1993 sebenarnya pecahan dari NII / DI. JI memimpikan mendirikan negara Islam raksasa di kawasan Asia tenggara seperti Thailand, Malaysia, Indonesia, Singapura, Filipina, dan Brunei. Saat Orde Baru yang sangat represif terhadap banyak kelompok, Abu Bakar Ba'asyir ke Malaysia dan di sana, mereka mengirim orang ke Afganistan sebagai kelompok yang berperang melawan Sovyet (waktu itu).

Mereka juga memecah diri, ada yang ke Filipina untuk mensupport kelompok separatis Moro di sana. Sehingga JI memang akrab dengan senjata dan kekerasan dan kembali ke Indonesia saat reformasi, jalan kekerasanlah yang mereka pilih untuk mewujudkan negara Islam itu. Beberapa bom di Jakarta semisal bom di Kedutaan Filipina, Kedutaan Australia termasuk bom hotel Marriott, semuanya dilakukan oleh kelompok ini.

Begitu juga dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD yang diprakarsai oleh Aman Abdurrahman sejatinya juga perpanjangan dari NII/DI. Aman yang lahir di Sumedang ini dikenal sangat radikal, selain karena keterkaitannya dengan ISIS (waktu itu) juga karena banyak sekali peristiwa terorisme yang menyertakan bom bunuh diri yang dilakukan oleh organisasi ini.

Tercatat mereka terbukti melakukan bom Thamrin, bom Surabaya, penusukan Wiranto, bom Kampung Melayu dan beberapa peristiwa lainnya. Terakhir adalah bom Makassar yang dilakukan oleh suami istri yang masuk dalam jaringan JAD.

Dua organisasi ini adalah contoh, bagaimana  DI/NII menginspirasi banyak pihak untuk mewujudkan negara Islam di Indonesia. Sehingga, jika aparat polisi menemukan fakta bahwa sekitar seribuan orang terafiliasi dengan NII, maka seharusnya kita perlu mawas diri. Apalagi didapat bahwa ada sekitar 77 anak dibawah umur yang sudah mengaku setia pada NII.

Bentuk mawas diri itu bukan saja selalu aware terhadap lingkungan yang menunjukkan sikap radikal tapi pemerintah tampaknya juga harus tegas terhadap kelompok yang seharusnya sudah menguburkan cita-citanya ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline