Kita hidup di Indonesia. Negara kaya raya dengan Sumber Daya Alam (SDA) melimpah, baik yang ada di atas bumi maupun di perut bumi. Banyak dari kekayaan itu yang berlum tergali dan termanfaatkan.
Selain itu kita dianugerahi oleh keberagaman budaya, agama dan adat di Indonesia. Namun kita selalu hidup tolong menolong, rukun dan tidak mempersoalkan perbedaan itu. Singkat kata, kita hidup dengan damai dan penuh toleransi serta saling pengertian satu sama lain.
Fenomena damai , hidup berdampingan satu sama lain ini bisa kita dapatkan di banyak daerah di Indonesia ; dari Sabang sampai Merauke . dari Minagas sampai pulau Rote. Sejak awal Indonesia berdiri, bahkan sebelumnya perbedaan itu hal yang terjadi secara alamiah di Indonesia.
Karena itu , jika akhir-akhir ini ada ancaman disintegrasi dari luar Indonesia, berupa budaya-budaya asing yang tidak berakar dari budaya Indonesia yang berpotensi mengancam situasi damai dan hidup rukun yang sekarang terbangun di Indonesia. Ancaman disintegrasi itu bisa berupa budaya dan sikap yang berasal dari luar Indonesia dan mengatasnamakan agama. Seringkali ancaman itu dibarengi pula dengan embel-embel mengganggu Hak Asasi Manusia(HAM)
Ancaman disintegrasi yang bisa berupa ideologi transnasional itu seringkali menyodorkan hal-hal yang bersifat intoleran terhadap tradisi-tradisi Indonesia. Hal-hal yang bersifat intoleran itu sering menjadi batu sandungan bagi toleransi di Indonesia yang sudah terbangun selama ini. Ini tentu saja akan menganggu kehidupan berdampingan , damai dan saling membutuhkan di tengah banyak hal yang penuh perbedaan di Indonesia.
Jadi buang jauh-jauh pengaruh asing agar kita bisa hidup damai yang selama ini sudah terwujud dan terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H