Gerimis senja kini menemani diamku
Perenungan menuju malam seketika menjadi sendu
Kala percikan kisah menyadarkanku akan hal yang telah lalu
Oleh goresan yang masih saja membekas dari pesan-pesanmu
Kau masih saja hadir, Tuan
Meski pagar-pagar ini sudah berhasil membentengi
Gerbang ini pun terkunci
Telingaku sedang tak mampu memahami
Dan kalbu masih juga enggan membuka diri
Kau masih menatap tajam, Tuan
Walau tatapanku hanya tertuju pada titik sisa serpihan lembayung jingga
Kedipan mataku sesekali mengarungi kedalaman jiwa
Sayunya hanya terpaku menguasai diri
Lirikan yang jatuh pada sudut luka yang hadir kembali
Ungkapan bingkai wajahmu, Tuan
Mengatakan kepadaku lembaran-lembaran tanpa kenyataan
Senyummu adalah datar bagai pasir tanpa kehidupan
Namun kamu menyimpan kata-kata tajam di balik gemilaunya kemasan
Dan kini aku mulai menunjukkan sayap-sayap demi kebebasan
Putri Dewi Maheswari
5.01.21