Tentang jutaan kisah yang berkelindan
Dan hanya di dalam hati tersimpan
Setelah sebelumnya diary setia menerima curhatan
Si pendiam, sepertinya...
Namun tak kuasa tak menceritakan semua yang tertuliskan
Lalu cinta datang
Membawa bayang asa
Pesonanya buat mabuk kepayang
Menemani sejuta kenangan dalam sebingkai rasa
Dan jutaan kenangan yang bertautan
Yang selama ini rapi tersimpan
Terukir dalam larik-larik aksara
Yang memberanikan diri bercerita pada semesta
Bait-bait kisah terangkai dengan indah
Menyenandungkan bahagia, juga resah...
Cinta memberi warna, menorehkan judul di awal setiap kisah
Memberi motivasi, keberanian untuk berekspresi
Hujan menjadi kawan setia dalam perjalanan...
Purnama menjadi pemandu jalan tanpa nama...
Mocchachino di beranda menjadi cecap rindu yang melanda...
Jeda adalah kala yang memberi waktu pada hati untuk bercanda...
Hingga akhirnya tiba di suatu masa
Ketika cinta seolah enggan menoleh
Tiada lagi judul yang menautkan rangkaian bait-bait kisah
Seperti membiarkan hati menapak sendirian
Di masa depan yang tak diketahui
Dan di sinilah kisah ini berada
Ketika purnama menyapa setelah rinai hujan sesorean
Jeda bertalu di antara kepul hangat moccachino yang terseduh
Tak ingin gaduh mengaduh
Dalam hening...
Menyaksikan buku yang telah tertutup
Tiada lagi cinta di mata hati
# Pare, 20.02.2020
# written by Dewi Leyly