Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Dalam Kabut Temaram pun Harapan Tak Berdiam

Diperbarui: 18 Januari 2020   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunung Kelud dilihat dari desa Asmorobangun - Kec. Puncu - Kab. Kediri / dokpri.

Dalam Kabut Temaram pun
Harapan tak Berdiam

 tentang ketakutan
tiba tiba kembali berkecamuk di pikiran

takut diabaikan
takut diacuhkan
takut ditinggalkan
takut tak dipedulikan
takut tak dihiraukan

aku hanya meminta puisi
alasanmu perlu meditasi
rasanya seperti frustrasi
di saat menstruasi
ini itu jadi lebih sensi

kau mungkin tertawa
menganggap mengada ada
padahal itu yg kurasa
bahkan menunggu di antara jeda
sehari begitu lama

tentang ketakutan
tiba tiba kembali berkecamuk di pikiran

begitu rapuh
meliputi penuh
mengaduk keruh
rusakkan teduh
dingin tanpa sentuh

bila sukar yang kupinta
abaikan saja
tetaplah mengirim sapa
jangan biarkan kata mereda
karena kata pengobat jumpa

takut merenda gentar
mengoyak tenun getar
mengusap cipta hambar
kasih jiwa terlontar
walau hati menguntai sabar

tentang ketakutan
tiba tiba kembali berkecamuk di pikiran

aku mungkin kurang bersabar
cepat menginginkan sesuatu
tak memberi banyak waktu
cepat menyimpul hal
yang sering bawa sesal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline