Lihat ke Halaman Asli

Dewi Lestari

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Jangan Khawatir Bunda, Jika Bayi Belum Merangkak

Diperbarui: 19 Oktober 2023   00:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://images.pexels.com/photos/6624254/pexels-photo-6624254.jpeg?auto=compress&cs=tinysrgb&h=627&fit=crop&w=1200

Melihat tumbuh dan kembang buah hati adalah momen yang tidak bisa diulang kembali. Tumbuh kembang buah hati yang tidak dapat seluruhnya dilihat akan tetapi dapat dirasakan merupakan bentuk dari berlangsungnya kematangan diri buah hati. Pertumbuhan dan perkembangan adalah dua kata yang saling berkaitan, keduanya beriringan menyesuaikan usia yang terus bertambah.

Bertambahnya usia bayi juga menjadi patokan dari berkembangnya berbagai tahapan, seperti ketika bayi mulai berguling, tengkurap, duduk hingga berjalan. Meskipun ada beberapa tahapan yang terlewati, seperti melewatkan tahapan merangkak. Hal ini bukan suatu masalah besar, karena beberapa artikel mengatakan bahwa ini adalah hal yang wajar selagi anak menunjukkan perkembangan lainnya yang baik dan optimal.

Beberapa diantaranya mungkin khawatir karena di usia yang sudah waktunya merangkak belum juga merangkak. Akan tetapi, dengan adanya hal ini tidak diperkanankan orang tua untuk memaksa bayi. Melainkan memberikan stimulasi secara bertahap. Bisa juga tahapan ini terlewati karena bayi belum siap ketika berada pada tahap merangkak.

"Bunda, berikanlah stimulasi yang tepat serta dukung pada setiap tahapan mereka"

Tahap merangkak kurang lebih dilakukan pada usia 7-10 bulan. Jika pada masa tersebut belum dilalui dan terlewati, berikan bayi stimulasi yang mendukung anak tanpa memaksa. Stimulasi yang dapat diberikan kepada anak adalah:
1. Mencontohkan bayi merangkak
2. Tummy time, dan
3. Mengurangi kebiasaan menggendong.

Pada saat mencontohkan bayi merangkak, sediakan tempat yang aman dan nyaman untuk bayi. Selain itu, seringnya memberi contoh ketika merangkak tanpa disadari bayi juga akan menerima stimulus itu yang kemudian mereka cerna. Bahkan jika berhasil, bayi akan melakukan stimulasi ini sesegera mungkin. Kemudian tummy time yang diberikan pada bayi adalah upaya untuk melatih kekuatan otot lengan, leher dan tubuh bayi. Sama halnya dengan mencontohkan bayi merangkak, tempat yang disediakan harus aman dan nyaman. Terakhir adalah untuk mengurangi kebiasaan menggendong. Hal ini untuk membuat bayi bereksplorasi dan bergerak bebas di lantai. Karena kurangnya pergerakan juga akan menghambat berbagai tahapan yang semestinya dilalui oleh bayi.

Jika merangkak sempat bayi lalui, mereka sedang belajar untuk menyeimbangkan gerakan tubuhnya pada bagian tangan dan lututnya. Pada tahap ini anak juga akan belajar mengoordinasikan tubuhnya ketika melakukan aktivitas yang lebih kompleks. Pandangan lain mengatakan bahwa jika tahapan merangkak ini dilalui bayi akan bermanfaat bagi tubuh, sistem pencernaan, keterampilan motorik, kebugaran fisik dan kesehatan tubuhnya.

Perkembangan dan pertumbuhan setiap bayi itu berbeda, sehingga apapun yang terjadi jangan khawatir selagi pada setiap tahapannya berjalan normal. Akan tetapi, orang tua juga harus tetap waspada serta tidak lalai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline