Lihat ke Halaman Asli

Dewi Lestari

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Dunia Tanpa Ekspresi, Bagai Makam yang Berpenghuni

Diperbarui: 12 Maret 2021   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: diadona.id

"dek senyum...."

"......."

"hadap kameranya dek"

"......."

Bagaimana jika di dunia ini ada jutaan bahkan miliaran orang tapi tak berekspresi. Ketika bertemu hanya saling tatap-tatapan, tidak ada senyum maupun gerakan tubuh sebagai perwakilan. Hanya ada suara yang terdengar.

Bayangkan saja jika ada dua orang atau bahkan lebih yang saling ngobrol, kemudian diantara mereka berbicara tanpa ekspresi, kalau bahasa enaknya itu 'lempeng' yaaah muka datar lah... hehehe... bagaimana, aneh kan.

Naaaah pengajaran berekspresi tak hanya di lakukan untuk orang dewasa saja, melainkan patut diterapkan pada anak usia dini. Anak usia dini sebagai peniru terhandal patut di berikan pengajaran ini untuk mengembangkan bahasa ekspresifnya.

Apa itu bahasa ekspresif?

Bahasa ekspresif ialah kemampuan anak dalam mengungkapkan pikiran atau keinginan nya melalui bahasa, baik verbal dan non verbal.

Bahasa ekpresif ialah pembicaraan yang dilakukan anak dengan menggunakan bahasa lisan dalam kemampuan anak mengungkapkan kembali apa saja yang baru didengar atau disampaikan kepada pendengar dalam sebuah percakapan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline