Lihat ke Halaman Asli

Dewi Laxmi

Ibu rumah tangga

Es Krim Nabila

Diperbarui: 6 November 2023   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Blibli.com

Dentuman bom terdengar lagi. Tak lama kemudian terdengar isak tangis Nabila, putriku.

Aku segera mencuci tangan yang tadi sedang asyik menyiangi sayuran yang akan kumasak.

"Kakak, kenapa?" tanyaku sambil duduk di tepi tempat tidurnya.

Nabila tak langsung menjawab. Isaknya makin terdengar. Segera kubalikkan tubuhnya yang sejak tadi tengkurap. Lalu kupangku dan kubelai rambutnya. Kemudian kuhapus air mata Nabila yang sudah menganak sungai.

"Kakak sedih, Bun," ucapnya sambil sesenggukan.

Aku menjadi sedikit panik mendengar jawabannya. Karena saat kutinggal ke dapur tadi emosinya sedang baik-baik saja. Malahan dia sedang asik bermain bersama dua bonekanya yang diberi nama Farah dan Adiba.

"Apa yang membuat Kakak sedih?" tanyaku penasaran.

"Bunda dengar tadi suara bom di TV?"

Aku mengangguk. 

"Kakak takut dengar suara bom? Itu bukan di sini, Nak. Itu di negara Palestina," cerocosku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline