Pagi nan cerah bermandi hangatnya sinar matahari. Aku duduk santai di halaman rumah. Tampak di kejauhan deretan gunung yang melingkupi Kota Bandung. Indah sekali langit biru dengan awan putih yang berarak. Kicau burung ramai riang gembira di pucuk dahan pohon.
Hari Jumat penuh berkah. Aku teringat sebuah ayat di dalam surat Al-A'raf ayat 180, "Allah memiliki Asmaulhusna (nama-nama yang terbaik). Maka, bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut (Asmaulhusna) itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka kerjakan."
Berkaitan dengan ayat tersebut, aku merenung tentang betapa Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana telah memberikan petunjuk kepada hamba-Nya. Betapa Asmaulhusna (nama-nama yang terbaik) adalah salah satu cara kita bermohon kepada-Nya. Ketika aku sangat membutuhkan pertolongan Allah, -sudah pasti akan selalu. Bukankah Allah Maha Penolong?
Kembali aku teringat tentang ayat penciptaan alam, "Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya. Dia-lah pula yang menetapkan tempat-tempat orbitnya agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu, kecuali dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada kaum yang mengetahui. Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran-Nya) bagi kaum yang bertakwa." (QS. Yunus : 5-6).
Sambil terus menikmati suasana pagi dengan berdzikir dan tilawah Al-Qur'an, aku ingin menyampaikan pengalaman penting tentang mendoakan dan memaafkan anak-anak kita.
Berguru Kepada Nabi Ibrahim dan Keluarga Ali Imran
Seorang ibu juga ayah, -orangtua sangat penting untuk senantiasa mendoakan anak-anaknya, -selain tentu saja berdoa untuk dirinya sendiri. Mengapa demikian? Bercermin kepada teladan Nabi Ibrahim yang senantiasa berdoa kepada Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung untuk kebaikan anak-anaknya. Bahkan untuk generasi berikutnya.
"Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka." (QS. Ath Thur : 21).
Nabi Ibrahim dan istrinya ketika ingin memiliki anak, -harus bersabar selama bertahun-tahun. Mereka berdoa, "Rabbi hab li minas-salihin." Artinya, "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh." (QS. Ash Shaffat : 100).
Allah berfirman dalam surat Ibrahim ayat 40, "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku."