Teteh anakku bungsu bilang, "Bu ... Kalau kita berkunjung ke Yogyakarta rasanya belum lengkap jika tidak mencicipi aneka ragam kulinernya." Aku menganggukkan kepala dan tersenyum, "Benar sekali Teh ... Setuju pake banget!" Setelah asyik kukurilingan alias blusukan ke berbagai tempat menarik di kawasan Malioboro, Teteh mengajak berkunjung ke outlet Tempo Gelato. "Kuuuyyyy ... Mari kita kemon," kataku dengan semangat.
Baca artikel terkait: Sejarah Jalan Malioboro Yogyakarta
Tempo Gelato Kuliner Kekinian Favorit Gen-Z
Eeehhh ... Ngomong-ngomong apa sih gelato itu? Beda gak ya dengan es krim atau yoghurt? Trus kenapa juga ini outlet kayaknya jadi buruan Gen-Z seperti Teteh.
Gen-Z sebagai 'iGeneration' dengan kelompok mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga tahun 2012. Mereka menjadi saksi dari resesi pada tahun 2007-2009, terpilihnya presiden kulit hitam pertama di Amerika Serikat, dan mengalami pandemi Covid-19. Menurut Abramson, beberapa karakteristik Gen-Z antara lain: ambisius, digital-native, percaya diri. Ya ... Bisa dipahami jika Teteh mendapat informasi tentang Tempo Gelato dari internet media sosial -Instagram.
Tempo Gelato merupakan outlet yang berdiri di tiga tempat di Kota Yogyakarta. Dulunya hanya sebuah outlet kecil, kemudian berkembang dengan nuansa industrial eropa dan sentuhan khas rural atau pedesaan Indonesia. Outlet di Kaliurang, dekat kawasan kampus UGM ini menarik dan unik, tentu saja membuat nyaman dan betah berlama-lama sambil menikmati gelato aneka varian rasa Oya ... Ada dua lagi outlet Tempo Gelato yaitu di Prawirotaman dan Tamansiswa.
Sekali lagi Gen-Z memang sangat suka dengan sebuah lokasi kuliner yang instagramable. Interior outlet ini memadukan warna dan hiasan yang memanjakan mata. Seperti di dekat kasir ada bingkai foto-foto dari para selebriti. Teteh tertarik dengan foto dari sebuah grup K-Pop. Waaahhh ... Mereka bisa berswafoto atau selfie dan wefie untuk diupload di media sosial atau dibagikan kepada WhatsApp Group -circle pertemanannya.
Teteh membeli dua varian rasa yang menggunakan cone seharga 30ribu rupiah. Sedangkan aku memilih yang menggunakan cup seharga 25ribu rupiah untuk 2 varian rasa. Ada 65 varian rasa gelato dan sorbet yang bisa dinikmati. Wow ... Banyak sekali ya. Hhhmmm yummy! ... Segar dan autentik rasanya. Pantas saja konsumennya akan dengan senang hati mempromosikan Tempo Gelato. Pelayanannya juga ramah dan gercep, membuat konsumen puas dan ingin berkunjung kembali di lain waktu.
Sego Pecel Bu Wiryo Kuliner Jadul Legendaris
Setelah puas menikmati gelato, gantian nih Bapa mengajak Teteh makan siang di lokasi kuliner jadul. "Teh ... Mau tahu makanan legendaris di Yogyakarta yang biasa jadi tempat kumpul alumni UGM?" tanya Bapa. "Gak tahu he3 ... Memang ada ya? Seperti kantin Masjid Salman ITB?" jawab Teteh. "Hayuk atuh kita ke sana ..." ajak Bapa dengan semangat.