Lihat ke Halaman Asli

dewi laily purnamasari

bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

Agar Membaca Lebih Bermakna

Diperbarui: 6 Juli 2022   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iqra' "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan." (QS. Al-Alaq 96:1). Sumber dokumen pribadi.

Membaca dunia dengan kuasa Tuhan, Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ketika wahtu pertama turun di Gua Hira, Jibril memerintahkan Rasulullah shalallaahu alaihi wassalaam  untuk iqra', membaca. Tentu perintah ini menimbulkan tanda tanya, apakah yang dimaksud Jibril dengan kata iqra'

Jibril datang tidak memerintahkan Nabi membaca suatu teks yang sudah tersedia. Namun, Jibril menyuruh Nabi untuk mengungkapkan hakikat kebenaran dari kesimpulan-kesimpulan yang sudah didapatkan.

Perintah Membaca

Perintah membaca di sini bukan berarti membaca lembaran uang dibawa Jibril. Konteks membaca dunia mikrokosmos dan makrokosmos dan menuntut kapasitas yang luar biasa. Ini adalah perintah membaca fakta-fakta kehidupan dalam kedua kosmos tersebut.

Dalam ilmu psikologi, ada istilah persepsi. Setiap orang melihat dunia ini lewat persepsinya masing-masing. Misalnya, seorang ekonom akan melihat satu stel pakaian dari nilai ekonominya. 

Akan tetapi, seorang fisikawan mungkin akan meninjau ataom-atom penyusun setiap serat kain yang digunakan untuk pakaian tersebut. Persepsi itu sangat terbatas.

Rasululah yang telah diberikan kelebihan di atas manusia biasa, telah diberikan hikmah oleh Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana bahwa Beliau hanya bisa membaca dengan bismi rabbika al-lazi khalaqa (dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan). 

Hanya dengan pertolongan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah saja Rasulullah bisa membaca. Mulia di sini menunjukkan keagungan dari pengetahuan. Rasulullah dibimbing untuk membaca dengan nama Allah Yang Maha Mulia yang merupakan sumber pengetahuan.

Membaca untuk Bertanggung Jawab

Setiap orang bisa saja membaca objek yang sama. Namun, yang membedakan adalah kualitas pembacaannya. Kualitas pembacaan juga ditandai dengan kedalaman atau kejauhan pandangan. Dengan hanya sedikit indikator atau tanda, seharusnya setiap Muslim mampu membaca jauh melebihi apa yang dilihatnya.

Mampukah kita misalnya, membaca laut pada kedalaman 10 kilometer? Bagaimana kita bisa membaca benda-benda langit? Pemahaman iqra' dalam arti luas berkaitan juga dengan sistem penyimpanan atau memori, dan cara pemanfaatan memori tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline