Lihat ke Halaman Asli

dewi laily purnamasari

bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

"Heritage of Toba", Pesona Tiada Tara Danau Toba sebagai Warisan Dunia

Diperbarui: 17 September 2021   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Danau Toba adalah danau hamparan air terindah dan terluas di muka bumi. Keajaiban Danau Toba membuatku terpana dan keindahannya begitu terasa merasuk di jiwa. Sungguh aku tak menyesal telah terdampar dalam pesona tiada tara cantiknya alam Danau Toba.

Ketika salah satu keajaiban alam di dunia yaitu Kaldera Danau Toba menjadi milik negeri tercinta Indonesia. Juga ketika tahu beragam potensinya, semakin membuka cakrawala akan betapa kita harus bersemangat untuk mengapresiasinya.

Sejarah Terbentuknya Danau Toba

Aku bersyukur sudah dua kali diberi kesempatan menikmati Danau Toba yang tiada henti membuatku terpukau. Allah Yang Mahakuasa lagi Mahakaya melimpahkan karunia Heritage of Toba kepada bangsa Indonesia. Danau Toba terbentuk melalui proses geologis berupa ledakan tektonovulkanik pada Gunung Toba sekitar 74.000 tahun silam. Ledakan multimegation pada perut bumi telah menciptakan kaldera volkano. 

Letusan tersebut juga menyebabkan sebagian tanah (puncak Gunung Toba yang tidak ikut hancur) terjungkit dengan posisi miring ke arah barat daya dan membentuk Pulau Samosir. Sedangkan kaldera volkano yang ribuan tahun berisi air tersebut dinamakan Danau Toba. Kedalaman Danau Toba berkisar pada 500 meter dengan 2.860 juta ton air. Danau Toba berbentuk lonjong dengan panjang 82 kilometer dan lebar 42 kilometer. Pulau Samosir berukuran 38 kilometer dengan lebar 18 kilometer.

Keunikan lain dari Danau Toba yaitu pulau di atas pulau dan danau di atas danau. Pulau Samosir berada di atas Pulau Sumatera dan Danau Sidihoni serta Danau Aek Natonang berada di atas Danau Toba. It's so really Wonderful Indonesia.

Yuk! MICE Di Indonesia Aja

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia  (Kemenparekraf RI) terus menggaungkan program MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) di negara yang kaya akan beragam destinasi eco-tourism (wisata alam) ini. Salah satu Destinasi Super Prioritas di Indonesia yaitu DSP Toba telah mendapat penghargaan dari UNESCO dengan gelar UNESCO Global Geoparks (UGG). Ternyata pengembangan ekonomi kreatif dan kelembagaan kepariwisataan juga menjadi nilai penting terpilihnya Geopark Danau Toba ke dalam UGG. 

Geopark merupakan lokasi strategis untuk pariwisata. Tak bisa dipungkiri bahwa Kaldera Danau Toba juga memiliki bentang alam yang beragam dan fakta geologis yang menarik. Danau Toba juga menawarkan aneka wisata alam dan edukasi berbasis keragaman hayati seperti pertanian Kemenyan Toba atau Haminjon, juga pertanian kopi dan teh. 

Dari sisi sosial budaya, terdapat tari Tor-Tor dan musik tradisional Gondang Batak yang sering ditampilkan dalam berbagai acara tingkat nasional bahkan internasional. Ada hasil karya luar biasa berupa kerajinan kain tenun ulos dan ukiran khas yang dikenal dengan nama Gorga. Bentuk bangunan dengan gaya arsitektur tradisional yang unik dan khasjuga menjadi daya tarik tersendiri.

Kekayaan hutan di kawasan Danau toba menyimpan potensi agrowisata yang masih dapat dikembangkan seperti wisata hutan tumbuh-tumbuhan untuk pengobatan dan wisata kuliner khas Batak seperti Ikan Arsik dan bahan makanan Andaliman. Tentu akan sangat menarik bila ketika penyajian makanan bisa ditambahkan dengan informasi asal bahan baku dan cara memasaknya. Seperti menyajikan seduhan kopi Lintong dan Sidikalang atau teh Sidamanik dengan air rebusan dari Danau Toba yang telah disterilisasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline