Tuti Sulastri, SH. MH, Mamah kesayanganku memberi teladan bahwa menempuh pendidikan tidaklah memandang usia. Belajar itu sepanjang hayat dikandung badan. Beramal shalih, menebarkan manfaat dari ilmu yang dimiliki adalah suatu keharusan. Berbuat kebajikan kepada sesama adalah cara bersyukur atas segala limpahan rahmat dan karunia dari Allah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
Mamah berprofesi sebagai dosen di Fakultas Hukum Unswagati Cirebon. Bersama rekan pengacara, Mamah menjadi konsultan hukum keluarga. Mamah menjadi pengurus di IIDI dan mendampingi Bapa yang berprofesi sebagai dokter spesialis kulit. Bapa wafat tahun 1998, saat Mamah masih menempuh kuliah sarjana.
Mamah tetap setia kepada Bapa, tahun ini adalah Ramadhan ke-22, wanita tangguh, tegar dan mandiri menapaki kehidupannya dengan penuh syukur. Hidup harus terus berjalan.
Dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas pertolongan-Nya semua masalah dapat teratasi. Keyakinan bersama kesulitan pasti ada kemudahan adalah kunci kesabaran Mamah menjalani hari-harinya hingga kini memasuki usia 71 tahun tetap awet cantik dan sehat. Alhamdulillah ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H