Sang Singa, sang Penyihir, dan Lemari adalah buku pertama dari serial Novel The Chronicles of Narnia. C.S Lewis sang penulis novel lahir tahun 1898 di Belfast Irlandia Utara. Dia pengajar Sastra Inggris di Magdalen College, Oxford kemudia menjadi Profesor Sastara Abad Pertengahan dan Masa Renaisans di Cambrige University. Dia tinggal di Cambrige sampai wafat di tahun 1963.
The Chronicles of Narnia ada tujuh buku dan serial ini satu-satunya karya C.S Lewis untuk anak-anak. Nah ... Pemilik novel legendaris ini adalah anakku tengah Mas Muhammad Hafizh Haidar Hanif. Penerbit edisi Bahasa Indonesia cetakan keenam ini adalah PT. Gramedia Pustaka Utama. Aku membelikan Mas serial keren ini pada tahun 2006. Saat ia berusia hampir 7 tahun dan sudah mulai membaca novel. Selain membaca komik tentunya he3 ...
Mas ingin sekali punya koleksi novel ini karena setelah menonton filmnya yang sungguh epik. Buku pertama yang difilmkan berjudul The Lion, the Witch and the Wardrobe. Telah difilmkan dan tayang pada akhir tahun 2005. Latar cerita yang keren di awal abad 19. Kostum dan karakter pemainnya yang apik. Tokoh utama dalam film ini adalah Peter, Susan, Edmud, dan Lucy Pevensie.
Berawal dari pecahnya perang, empat kaka-beradik Pevensie diungsikan ke sebuah rumah milik seorang Profesor di desa kecil. "Itu lemari ajaib. Ada hutan di dalamnya, dan di sana sedang hujan salju! Ayo, mari lihat." kata Lucy memohon. Tapi, tak lama kemudian mereka menemukan diri mereka menghadapi bahaya yang sesungguhnya ketika Lucy masuk ke dunia ajaib Narnia.
Musim salju dan Penyihir Putih adalah ancaman terbesar di sana. Hanya keempat anak serta singa agung Aslan, yang bisa mematahkan kutukan jahat penyihir itu. Asli asyik banget! Menonton film ini sampai berulang kali saat liburan. Iiihhh ... Aku aja suka loh lihat adegan memanah dan berkuda.
Oke mari lanjut buka buku berjudul Prince Caspian dan rilis filmnya pada pertengahan tahun 2008. Pangeran ganteng ha3 ... Anakku bungsu Teteh Maryam Aliyya Al Kindi suka nih film kedua ini. Saat keempat tokoh utama akan kembali ke sekolah. Mereka berada di stasiun kereta api. Saat koper-koper, bangku, peron, dan stasiun menghilang. Mereka berpegangan dan terengah-engah, menemukan diri mereka berdiri di tengah hutan lebat -hutan itu begitu rapat sehingga cabang-cabang, menusuk mereka dan nyaris tidak ada tempat untuk bergerak.
Mereka semua mengusap mata dan menarik nafas panjang. "Oh, Peter!" teriak Lucy. "Apakah mungkin kita sudah kembali ke Narnia ?" Narnia ... tempat para binatang bicara ... tempat pohon-pohon berjalan ... tempat perang akan dimulai. Hak seorang pangeran atas takhtanya dicabut. Dia mengumpulkan pasukan dan berusaha menyingkirkan raja palsu dari negerinya. Tapi, akhirnya, duel mempertahankan kehormatan antara dua prialah yang akan memutuskan nasib seluruh dunia.
Beneran keren! Cocok menonton film ini bareng keluarga. Sambil ngemil popcorn dan nyeruput kopi di 'home sweet home'. Bukan 'home alone' ya he3 ...