Sepekan kemarin rasanya hati tidak karuan.
He3 ... Aku sempat malas membuka media sosial karena isinya soal korupsi ... lagi dan lagi ... korupsi. Padahal besok Rabu, tanggal 9 Desember 2020 adalah peringatan Hari Antikorupsi Sedunia.
Jadi ... Agar aku bisa menulis kembali di blog pribadi dan blog keroyokan Kompasiana dengan pikiran jernih dan hati tenang. Aku putuskan untuk melukis dulu. Eeehhh ... Kok malah melukis ?! Alhamdulillah ... Selain tentunya berdoa -dzikir pagi dan petang, membaca Al Quran, juga ibadah lainnya. Jalani hobi mengasyikkan juga dapat menjadikan hati tenang. Pikiranpun kembali jernih. Alhamdulillah ...
Kali ini aku melukis menggunakan media kanvas. Cat air sebagai alat pewarna aku pilih agar terasa ringan ketika menyapukan kuas di atasnya. Sebenarnya aku senang juga menggunakan cat minyak, tapi kali ini waktunya tidak banyak. He3 ... Cat minyak atau akrilik lebih butuh konsentrasi dan waktu luang.
Sebelum melukis, aku diskusi dengan Teteh Maryam Aliyya Al Kindi. Dia juga senang melukis. Aku tanya, 'Bagusnya ibu gambar apa ya Teh ?' He3 ... Teteh memberi saran menggambar suasana langit malam. Waahhhh ... Cocok nih! Warnanya gelap, kelam, dan magical gitu. Miriplah dengan suasana hatiku.
Namun ... Aku tetap punya secercah harapan. Di tengah gulita ada purnama. Bulan terang benderang -bulat penuh. Cahaya lembutnya membuat hati lebih tenang. Pendar bintang dan kelebat awan juga menampakkan masih ada jutaan kebaikan yang bisa kita lakukan. Hati yang bersih dan jujur adalah kuncinya. Agar kita tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat. Jahat ... Dzalim tak bermartabat.
Senangnya bisa melukis sejenak saja. Tak lebih dari satu jam setiap lukisan sudah bisa dinikmati. Dan pastinya ... Sudah bisa menyalurkan energi negatif keluar dari hati. Kini ... Energi positif kembali mewarnai. Semangat!
Nah ... Anakku hari Sabtu lalu menyelesaikan ujian akhir SBK. Tugasnya adalah melukis. Waaahhhh ... Seru! Harus rekam video juga. Kemudian diserahkan tugasnya kepada walikelas. Aku tayangkan di sini ya hasil lukisannya.