Lihat ke Halaman Asli

dewi laily purnamasari

bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

Rindu Berlibur di Yogyakarta

Diperbarui: 1 Oktober 2020   20:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkeliling kota Yogyakarta dengan becak listrik | dokpri

Berbagi cerita tentang Yogyakarta tiada habisnya. Setiap orang yang pernah menjejakkan kaki di kota ini memiliki kenangan indah tersendiri. Begitupun Aku dan anakku Maryam Aliyya Al Kindi. Bulan Mei tahun lalu berlibur di Yogyakarta sekaligus menghadiri Wisuda Doktor adik tersayang di Universitas Gajah Mada.

Bukan pertama kali ini Teteh berlibur di Yogyakarta. Namun pengalaman berkeliling kota dengan becak listrik barulah pertama kali. Dari penginapan di kawasan kampus UGM, Teteh menuju jalan Malioboro dan langsung minta untuk belanja di pasar Beringharjo. Borong batik pastinya he3 ... Pagi itu pasar masih lengang. Leluasa kami memilih berbagai motif batik yang cantik. Murah meriah loh! Pedagangnya pun sangat ramah.

Pusat kota Yogyakarta di gedung Kantor Pos | dokpri

Selesai berbelanja, Teteh ingin mengunjungi pusat kota dan berfoto dengan latar belakang berbagai bangunan yang unik dan bersejarah. Seperti gedung Kantor Pos, gedung Bank Indonesia dan Bank Negara Indonesia. Ada juga benteng Vredeburg, istana Kepresidenan atau Gedung Agung dan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tentu tak ketinggalan Masjid Gedhe Kauman.

Gedung Bank Indonesia bergaya kolonial | dokpri

Benteng Vredeburg adalah saksi sejarah | dokpri

Benteng Vredeburg dibangun pada tahun 1767. Erat kaitannya dengan perjanjian Giyanti tahun 1755. Belanda memang menerapkan strategi -ikut campur dan mengawasi gerak-gerik raja-raja Jawa. Benteng ini sebagai upaya Belanda untuk berjaga-jaga jika Keraton berpaling tidak lagi menjalin hubungan baik dan balik memusuhi. 

Hari beranjak siang, kami kembali ke penginapan. Becak listrik melaju melewati Tugu Ngayogyakarta yang legendaris. Tugu ini dibangun oleh Pemerintah Belanda setelah tugu sebelumnya runtuh karena gempa. Usia tugu ini hampir 3 abad sebagai gambaran semangat rakyat dan keraton dalam melawan penjajahan.

Paving block di sekeliling Tugu Ngayogyakarta | dokpri

Oya ... Liburan kali ini juga dipenuhi rasa bangga dan bahagia. Adikku Dede Sulaeman yang menempuh program doktor ilmu lingkungan di UGM telah lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Alhamdulillah

Sukses ya DR. Dede Sulaeman, ST, MSi | dokpri

Berkah dan rahmat dari Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah. Barakallah ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline