Lihat ke Halaman Asli

dewi laily purnamasari

bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

Melukis, Terapi Mencegah Stres

Diperbarui: 11 September 2020   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PSBB lagi di Jakarta. Belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah. Sudah enam bulan sejak Maret 2020 beragam kegiatan harus di jalankan dari rumah. Aku, suami, dan anak-anak berusaha semaksimal mungkin menjalankan protokol kesehatan agar terhindar dan tidak menjadi penular Covid-19. Selain menjaga kesehatan raga, penting sekali kita juga menjaga kesehatan jiwa.

Kasus diduga bunuh diri dari pasien Covid-19 di Wisma Atlet adalah salah satu contoh bahwa masa wabah pandemi bisa membuat seseorang mengalami stress, depresi bahkan bunuh diri. Jangan sampai hal ini terjadi menimpa diri kita dan keluarga ya. Mencegah adalah tindakan yang lebih baik daripada mengobati.

Maka, perlu dilakukan cara-cara pencegahan agar tidak mengalami stress berlebihan hingga berakibat fatal. Tentu dengan mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pemurah adalah cara terbaik agar kita mampu menjalani masa sulit ini dengan sebaik-baiknya.

Beberapa terapi lain juga patut dicoba. Aku, memilih melukis sebagai salahsatu cara melepas jenuh dan menghibur diri agar raga dan jiwa tetap sehat. Biasanya Aku melukis menggunakan media kanvas dan cat air. Namun kali ini karena bertugas sebagai pendamping anakku yang harus pesantren dari rumah, maka media kertas dan pinsil warna menjadi pilihan. Lebih ringan dan mudah.

Mawar merah dan mawar kuning mewakili keceriaan 

Aku senang melukis di dekat jendela. Sambil sesekali melemparkan pandangan keluar agar mata tidak melulu fokus pada jarak dekat. Kadang kicau burung di pohon besar depan rumah hadir menghibur. Ramai sekali mereka di pagi hari mengais rezeki. Burung saja semangat ... Masa kita yang diberi banyak kelebihan sebagai makhluk terbaik harus kehilangan semangat ? Tetap semangat ya ... Walau dalam keadaan serba terbatas.

Kupu-kupu dan bunga tulip putih | dokpri

Suasana pagi yang sejuk juga terasa lebih nyaman untuk kegiatan melukis. Apalagi masih ada sisa titik air hujan semalam. Hhhmmm ... Wangi tanah dan dedaunan memberikan rasa segar. Matahari pagi yang masuk lewat kisi kaca juga menambah ceria hati. Jadilah lukisan bunga dan kupu-kupu cantik.

Bunga tulip ungu | dokpri

Melukis, menggoreskan warna warni ditemani semilir angin dan gemericik air di kolam bisa mencegah rasa jemu, jenuh, kesal, marah, bosan, dan jengkel serta rasa negatif lainnya. Sesekali diseling menyeruput kopi tentu lebih membahagiakan lagi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline