Tahun 80-an saat SMA aku senang sekali ikut kegiatan Pramuka. Inspirasiku tentang kegiatan di Pramuka adalah buku petualangan Lima Sekawan. Seluruh bukunya aku miliki dengan jalan menabung. aku rela kelaparan tidak 'jajan' di sekolah : uangnya ditabung untuk membeli buku kesayanganku seharga Rp.1.800,-. Jabatan bergengsi (he3 ... menurut ku loh!) sebagai Sekretaris DKC Kota Cirebon memberiku jalan mengikuti beragam kegiatan (lokal - regional - nasional). Saat mengikuti kegiatan di TMII aku mendapat tugas mengawal podium (berdiri di kanan) yang akan digunakan oleh Ibu Tien Soeharto untuk berpidato. Wah ... senangnya hati ini. Terlebih, acara ini disiarkan langsung di televisi (waktu itu cuma ada TVRI). Kali lain aku mejadi fotografer di acara Raimuna Kanira Nasional bertempat di Cibubur. Aku berkesempatan memotret Presiden RI Soeharto dan Ibu Negara. Hasil jepretan ku mendapat apresiasi dari para pembina Pramuka di Kota Cirebon. (Foto 1 by Dewi Laily Purnamasari : Presiden Soeharto dan ibu negara Tien Soeharto dalam acara Pramuka di Cibubur) Cerita lain tentang buku adalah kesukaanku membaca buku sejarah dan politik. Nah ... buku-buku itu membuatku aktif menulis di media massa lokal. Tak disangka aku diajak menjadi anggota sebuah organisasi bernama Tiara Kusuma sebagai pengurus bidang pendidikan. Suatu hari aku diajak untuk mengikuti pembukaan Rapat Kerja Nasional Tiara Kusuma di Istana Negara tahun 90-an. Wow ... supraise! Aku bisa berjumpa sekaligus bersalaman dengan Ibu Ainun Habibie istri Presiden BJ. Habibie.
(Foto 2 : Ibu Hasri Ainun Habibie bersalaman dengan Dewi Laily Purnamasari dalam pembukaan acara seminar nasional di Istana Negara) Pengalaman menarik lainnya, karena buku pula aku bekerja sama dengan Ibu Sinta Abdurrahman Wahid. Aku diminta untuk berbagi tentang pengelolaan manajemen sebuah LSM. Beliau memiliki sebuah LSM perempuan bernama Puan Amal Hayati. Saat menjadi dosen dan direktur di APWD Cirebon, aku akrab dengan buku-buku manajemen dan agama. Aku juga aktif sebagai peneliti di LSM Fahmina Institute. Satu penelitianku tentang APBD Kota Cirebon dan kebijakan publik yang sensitif gender telah menginspirasi lahirnya sebuah buku berjudul Bukan Kota Wali : Relasi Rakyat-Negara dalam Kebijakan Pemerintah Kota yang terbit tahun 2000-an. Alhamdulillah ... Berkat rahmat dan karunia-Nya, aku dapat bertemu dengan 3 Ibu Negara. Buku pula yang membuka jendela duniaku sehingga mampu berkarya di tengah-tengah masyarakat, menulis, dan bersilaturahim dengan berbagai kalangan. (Aku akan ceritakan juga pengalaman ku bersama buku di posyandu sebuah perumahan tipe RSS 21/72)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H