Lihat ke Halaman Asli

dewi laily purnamasari

bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

Asal Mula Kelenteng Ancol

Diperbarui: 23 Juni 2022   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Wikipedia

Sore sepulang sekolah, aku menemani Kindi belajar materi ulangan untuk esok hari. Pelajaran menarik bertema Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta. Kami membaca cerita menarik tentang asal mula kelenteng Ancol. 

Inilah ceritanya ... Pada zaman dahulu. Ada kapal datang dari negeri Cina. Ketika sampai di Laut Jawa, ombak besar menghantam kapal. Datang seekor ikan paus. Ia mengganggu kapal. Kapal oleng hampir tenggelam. Untung kapal bisa selamat. Kapal akhirnya mendarat di Ancol. Persediaan makan di kapal habis. 

Penumpang kapal turun ke darat. Mereka mencari makanan dan minuman. Ada seorang koki di sana. Ia juru masak kapal. Juru masak menyusuri pantai. Juru masak bertemu seorang gadis. Gadis itu bernama Siti Wati. Siti Wati tidak mengenal juru masak kapal. Juru masak mengajak berkenalan dengan sikap sopan. Juru masak bercerita kapalnya terdampar. Siti Wati kasihan kepada juru masak. Lalu mengajak juru masak singgah ke rumahnya. Dan dikenalkan kepada orang tua Siti Wati. Juru masak tertarik kepada Siti Wati. Ia ingin meminangnya dan mengatakan kepada orang tua Siti Wati. Orang tuanya setuju.  

Mereka menikah dan hidup bahagia. Juru masak mengajarkan kebudayaan Cina. Masyarakat setempat tertarik. Mereka belajar memasak dan menari. Masyarakat senang pada juru masak. Puluhan tahun berlalu. Juru masak itu meninggal dunia. Suatu saat ada kapal datang dari negeri Cina. Mereka mencari juru masak yang hilang. Mereka bertanya kepada penduduk setempat. Penduduk memberi tahu, bahwa juru masak dan istrinya telah meninggal dunia. Mereka dikuburkan berdekatan. 

Akhirnya, untuk menghormati dan mengenang kebaikan juru masak. Mereka membangun sebuah kelenteng. Dan kelenteng itu sekarang masih ada, bernama kelenteng Ancol. Menurut buku yang kami baca ada nilai luhur yang terkandung dalam cerita di atas. Pertama kita harus menghormati tamu. Kedua senang mengajarkan kemahiran kita kepada orang lain sehingga orang lain senang kepada kita. Ketiga kita harus mengingat kebaikan orang lain dan setia kepada teman.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline