Memiliki teman yang kita inginkan, sehati dan sepemikira memang hal yang menyenangkan hati. Bahkan sayang nya kuta lebih dari saudara kandung. Namun kita tetap berhati- hati dalam memilih teman. Sebaik apapun teman di mata kita pasti ada kelemahannya atau celanya.
Karena bisa jadi teman yang kita anggap sejati ternyata mengajak pada keburukan, tidak sedikit orang yang rusak agamanya karena sahabat. Dan banyak orang menyesal di neraka karena sahabatnya. Yang terpenting disini adalah kita harus tetap memperlakukan orang dengan baik dengan siapapun.
Kita memang harus bijak dalam berteman,vtapi bukan berarti kiya pilih kasih hingga membuat kita berlalu tidak adil. Kita tetap haris bisa memperlakukan teman dengan baik himgga merekapun nyaman berteman dengan kita. Di sisi lain kita tetap harus aware nila ada teman tang ternyata tidak baik akhlaknya atau malah menjerumuskan kita pada keburukan.
Kata khalifah Ali Bin Abi Thalib "manusia yang paling lemah adalah yang tidak mampu mencari sahabat. Tetapi yang lebih lemah dari itu adalah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya.
Artinya kita tetap harus memilih dan memilah teman yang akan mengajak kita ke Surga. Al-Imam Hasan al-Bashri rahimahullah berkata : "Sejatinya temanmu itu adalah orang yang menasehatimu, dan orang yang menasehatimu itu lebih baik bagimu daripada orang yang menipumu dan yang memberi angan-angan padamu"
Jadi hal yang bijak dilakukan adalah berusahalah agar dapat bersahabat dengan orang-orang yang senantiasa melakukan kebaikan. Mereka membimbingmu tatkala engkau gagal dan memberikanmu petunjuk tatkala engkau menyimpang serta mengingatkanmu ketika engkau terlupa dan mengajarkanmu ketika engkau tidak tahu"(Syaikh Salih Ibnu 'Utsaimin )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H