Lihat ke Halaman Asli

Dewi Kurnianingsih

Era digital era informasi kebudayaan

Batik dan Kaum Muda

Diperbarui: 3 Oktober 2020   01:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Batik ditetapkan sebagai Warisan Budaya TakBenda milik Indonesia pada tanggal 2 Oktober tahun 2009, tepatnya dalam sidang UNESCO yang bertempat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab melalui sidang Intergovernmental Committee for the Safeguard of the Intangible Cultural Heritage. 

Pencanangan itulah yang menjadikan setiap tanggal 2 Oktober berasa istimewa. Sebagai warga Negara Indonesia, kita berbangga merasa memiliki dan wajib menjaga serta melestarikannya. 

Setiap tanggal 2 Oktober mengingatkan saya kembali pada tahun pertama peringatan hari batik di Indonesia, euphoria dari berbagai lapisan masyarakat ketika merayakannya. 

Berbagai kalangan beropini dan memberikan testimony mulai dari kalangan atas, sampai dunia selebritas tak ketinggalan mengekspresikannya kebanggaan. Malam sebelum hari perayaan, secara nyata saya menyaksikan antrian panjang di mall memenuhi stan-stan penjualan pakaian batik. 

Usut punya usut, mereka adalah pekerja kantoran baik swasta maupun Pemerintah yang instansi/lembaganya mewajibkan seluruh karyawan berbatik ria di tanggal 2 Oktober. 

Hal ini sekaligus membuktikan bahwa seluruh unsur masyarakat mendukung, menerima dan menghargai perjuangan Pemerintah dalam mengusahakan batik menjadi milik kita dengan lebel internasional, warisan budaya dunia. 

Apakah di tahun 2020 ini eksistensi batik telah mampu menembus berbagai kalangan kita sendiri, masyarakat Indonesia? 

Apakah dalam berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dalam kurun 10 tahun mengenai pengenalan, sosialisasi sekaligus berbagai program-program kolaborasi dengan kementerian/lembaga lain yang bertujuan melestarikan dan menumbuhkan kecintaan terhadap batik sudah mencapai sasarannya, khususnya generasi millennial? Bagaimana reaksi dan aksi kaum muda ini  terhadap keberadaan batik. 

Generasi millennial selain menyukai hal yang serba instan, tidak ribet, dan tidak terlepas dari gadget. Mari mengintip pergerakan generasi muda di media social sebagai lahan kebebasan berekspresi mereka, saat ini terpantau beberapa platform media sosial yang tengah digandrungi saat ini ramai dengan konten atau unggahan mengenai Hari Batik Nasional. 

Aplikasi Instagram meriah postingan dengan tagar #haribatik atau #haribatiknasional. Di twitter pun tidak kalah seru, ramai dengan postingan bertagar #HariBatikNasional. 

Di kanal youtube, pun tak mau ketinggalan, berbagai konten kretaif bertema Hari Batik Nasional berseliweran. Kita tahu siapa dominasi pengguna ke dua platform tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline