"Indonesia yang kaya akan rempah mengundang ketamakan VOC zaman Belanda, hingga rela menyebrangi lautan hanya untuk merampas harta karun ini."
Bicara soal rempah, saya teringat minuman segar khas indonesia yakni "jejamuan", tak hanya negara China yang lekat dengan manjurnya ramuan obatnya, Indonesia punya jamu traditional yang berbahan rempah tak kalah mujarab dengan ramuan China. Perbedaannya China begitu piawai menjaga nama harum ramuannya menjadi paten miliknya seorang, sedang Indonesia seolah melupakannya perlahan-lahan.
Figur "bakul jamu" selalu identik digambarkan dengan wanita sexy nan cantik dibalut dengan kain kebaya...di sinetron Indonesia.
"Segerrrr",gumam saya dalam hati.
Kala menikmati minumam favorite saya yang berbahan empon-empon. Rasa segar khas gula dan asam jawa menjadi sebuah kesegaran tersendiri dipadukan dengan sari dari rebusan daun asam (daun sinom), dan kunyit.
Saya dan keluarga gemar "njamu" , sejak saya kecil saya dilatih untuk konsumsi jamu supaya sehat dan stamina terjaga. Jamu favorite saya, selain madu kocok kuning telur dicampur dengan kunyit asam, saya juga menyukai beras kencur, galian, dan beberapa jenis jamu lain.
Keberuntungan hingga pada saya kala saya dan sahabat bisa belajar membuat jamu Sinom. Sore itu saya mengikuti "Kelas Jamu", di sebuah tempat yang tak kalah romantis yakni Nglathak.
Nama tempat "Nglathak" yang identik dengan sate traditional lezat Indonesia, menambah suasana traditional dengan belajar jejamuan di resto hangat ini.
Saya belajar membuat jamu bersama para sahabat dengan seorang mentor bernama Mbak Sari Oktafiani, beliau sebentar lagi Go International untuk mendapatkan gelar Doktor , mendapatkan scolarship sudah menjadi santapannya sehari-hari di dunia pendidikan. Wanita yang begitu friendly ini, menggemari jamu dari masa kecilnya hehehe..kecerdasannya mengenalkan jamu pada anak-anaknya pun menjadi sebuah "pesan" bahwa kearifan budaya lokal patut dikibarkan.
" Nanti kalau gak dilestarikan, diklaim negara lain bingung, menyesal, makanya saya berusaha melestarikan melalui keluarga saya dan mengenalkan pada lingkungan sekitar", tuturnya sembari tersenyum lebar seolah menyampaikan ironi bagi generasi bangsa.