Mahasiswa adalah individu yang sedang menempuh proses pendidikan di perguruan tinggi, seperti universitas, sekolah tinggi, institut, politeknik dll.
Dalam istilah ekonomi, para mahasiswa dapat dianggap sebagai kelompok konsumen potensial, karena mahasiswa memiliki banyak pengeluaran, antara lain :untuk kebutuhan pendidikan, kebutuhan sehari-hari, transportasi, dan gaya hidup.
Untuk itu, Mahasiswa perlu belajar investasi di pasar modal untuk memahami cara mengelola keuangan yang baik, merencanakan finansial di masa depan, dan memaksimalkan potensi pertumbuhan aset yang dimiliki.
Investasi di pasar modal dapat membantu mahasiswa memahami konsep pengelolaan risiko, diversifikasi portofolio, dan mencapai tujuan keuangan Jangka Panjang, seperti membeli rumah dan persiapan dana pensiun. Selain itu, pemahaman tentang investasi di pasar modal dapat memberikan mahasiswa keterampilan yang berguna dalam pengambilan keputusan keuangan yang bijaksana.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi di pasar modal, mahasiswa perlu paham terlebih dahulu apa itu investasi di pasar modal. Pasar modal adalah tempat bertemunya pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal.
Pasar modal Indonesia ada yang Namanya Bursa Efek Indonesia (BEI), ada kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), ada juga Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI).
Mahasiswa Memulai Investasi di Pasar modal
Untuk memulai investasi di Pasar Modal, Hal pertama yang perlu mahasiswa miliki adalah modalnya terlebih dahulu. Setelah itu siapkan e-KTP, dan nomor rekening/tabungan. Selanjutnya memilih sekuritas untuk dibukakan rekening efek.
Ketika sudah dibukakan rekening efek, otomatis mahasiswa punya rekening di KSEI dan RDI. Nah, setelah semua sudah siap, maka mahasiswa bisa mulai berinvestasi di produk-produk pasar modal.
Mengenal Saham, Obligasi dan Reksa Dana
Produk di pasar modal Indonesia terbagi menjadi saham, obligasi, dan reksa dana. Ada juga produk derivatif.