Lihat ke Halaman Asli

Kamu adalah Inspirasiku, Leutika

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Ketika pertama kali berniat ingin mengikuti lomba ini, hal pertama yang terbayang adalah hubungan Leutika dan Facebook. Kok, aku cenderung melihat Leutika itu sebagai penerbitnya facebook. Rasanya pandanganku beralasan. Pertama, Leutika sangat populer bagi kalangan penulis di facebook. Itu dikarenakan dari mulai ada sampai sekarang, Leutika tak henti mengadakan berbagai aktivitas lomba dan seabrek gebrakan promosi yang sangat membantu bagi penggemarnya. Dalam hal ini adalah para penulis pemula. Jadi aku melihat Leutika dan Facebook tak terpisahkan. Ibarat kalau Facebook itu tubuh, maka Leutika adalah bagiannya yang sangat penting. Entah itu tangan, kaki, mata atau apalah namanya.

Perkenalan pertamaku dengan penerbit adalah dengan Leutika juga. Saat itu tak ada satupun penerbit yang kuketahui begitu familiar terhadap penulis pemula kecuali Leutika. Awalnya hampir semua even lomba Leutika kuikuti. Walau sampai saat ini belum satu pun aku memenangkan salah satu lomba yang digelar Leutika. Aku sempat berpikiran bahwa Leutika memang tidak cocok dengan naskahku. Tapi akhirnya hal itu ditumbangkan saat aku terpilih masuk buku antologi Pengamen Cinta. Eit, ternyata pihak Leutika menjadi jurinya juga. Antologi pertamaku, Gado-Gado Cinta, bahkan disatukan nasib untuk akhirnya diterbitkan lewat Leutika juga.

Kalau boleh aku ingin mengatakan Leutika itu penerbit baik. Karena Leutika punya sejarah tersendiri bagiku. Saat awal-awal ikut lomba, begitu semangatnya aku mengeprint piagam keikutsertaan. Rasanya bangga walau tidak menjadi juara. Aku merasa ada pengakuan khusus sebagai seorang penulis. Jadi Leutika menjadi bagian sejarah awal terjun aku kembali ke dunia tulis menulis. Sebagai buktinya, kusimpan dua piagam itu dalam map khusus piagam yang kupunya.

Mulai saat itu dalam tulisan essay tentang kepenulisan, aku banyak menyebut Leutika. Tulisanku yang menyebut Leutika ada dalam webnya Indscript Creative, biro naskah yang digawangi mbak Indari Mastuti. Judul tulisannya Era Kebangkitan Kepenulisan di Indonesia: Harapan, Semangat dan Fakta. Leutika aku jadikan contohnya. Bagiku Leutika sangat apresiatif sehingga dengan cukup panjang lebar aku mengulasnya.

Tulisan berikutnya aku sertakan dalam blogku di Kompasiana. Hal itu berkaitan dengan kegiatanku ikut promo buku antologi pertamaku : Gado-Gado Cinta. Sayang aku tidak memberikan linknya karena aku belum mengetahui caranya. Aku hanya mengatakan kalau ingin memesan bukunya, silakan hubungi Leutika Prio saja.

Tantangan terakhir yang kuikuti adalah membuat Novel bersama Leutika Prio. Sebenarnya aku sudah memprediksi kalau aku tidak akan menang. Karyaku diselesaikan dengan sangat terburu-buru. Komputerku rusak, terpaksa aku bolak-bolik bergantian mengetik di beberapa komputer adik-adikku secara bergantian. Walaupun kalah, Leutika tetap memberikan dispensansi khusus berupa diskon biaya penerbitan. Tapi tidak kuambil dengan sebuah pertimbangan pribadi. Aku belum mempunyai waktu untuk mengedit novelku yang sebenarnya masih mentah itu. Makanya tawaran berharga itu belum aku terima.

Hm, menjadi temanmu tak akan habis kreativitas di otakku. Selalu ada even, lagi dan lagi. Dan selalu aku merasa sayang kalau tidak mengikuti. Di tengah segala kusibukannku, selalu kucoba untuk berperan serta. Karena seperti apa yang kurasakan, Leutika selalu tepat waktu dengan semua perencanaan yang ada. Bagiku sampai saat ini Leutika cukup professional dalam bekerja. Promosi info lomba gencar sehingga kesannya lombanya hangar bingar. Tidak salah memang, karena aku melihat peserta lomba selalu membludak tiap evennya. Seolah para peserta menanti even dari Leutika selanjutnya. Dan pengumuman lomba yang selalu tepat waktu, itulah salah satu yang paling aku suka.

Dari semua itu, ada satu hal lagi yang ingin kucapai seperti teman-teman lainnya. Yaitu serunya menerbitkan buku di Leutika Prio. Suatu saat mungkin aku bisa. Harapan itu tak akan surut keluar dari dalam dada. Karena suatu hari aku harus mempunyai buku. Harus.

Terimakasih ya Leutika, sudah menjadi warna dalam dunia kepenuliskanku. Doaku di ulang tahunmu yang kedua, adalah semoga kau semakin berjaya, menorehkan sejarah kesuksesan bagimu dan bagi para penulis pemula. Dan menjadi bagian dari kiprah memajukan bangsa kita. Semangat terus ya Leutika dan tentu saja dengan semua Leutikansnya.

Tulisan ini diikutsertakan dalam event "Leutika In Your Blog!". Yang diadakan oleh :

www.leutikaprio.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline