Lihat ke Halaman Asli

Bentuk-Bentuk Gejala Jiwa dalam Dunia Pendidikan

Diperbarui: 11 November 2022   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Psikologi merupakan ilmu  yang mempelajari gejala jiwa manusia. Gejala jiwa yang terjadi ini terlihat dari perilaku manusia. Setiap orang juga memiliki masalah psikologisnya yang dimana hal ini berdampak pada hal-hal perilakunya atau di sebut dengan gejala jiwa. Dalam Psikologi terdapat bermacam-macam gejala yang berkaitan dengan kegiatan proses belajar siswa. Diantaranya memori, inteligensi, pengindraan dan persepsi, berfikir, emosi dan motifasi. Bentuk-bentuk gejala tersebut sangat mempengaruhi psikologimanusia, baikitu pendidik maupun peserta didik.

1.Memori

Setiap harinya kita melakukan berbagai macam aktivitas, banyak berbagai macam informasi yang kita dapatkan. Oleh karena  itu kita juga perlu untuk mengingat kembali memori-memori apa saja yang telah kita dapatkan. Seorang ilmuwan ( Atkinson, dkk, 1997 ), mengatakan bahwa sebuah memori terdapat tiga tahapan yaitu memasukkkan pesan dalam ingatan, menyimpan pesan yang sudah masuk( storage ), dan memunculkan kembali ingatan tersebut.

Secara umumnya upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan memori harus mencukupi ketentuan sebagai berikut:

*Mengingat memori bukanlah halyang mudah, namun dapat mengingat kembali pun bisa membantudalam proses belajar siswa. Seseorang dapat bangkit dari masa lalu karena ia mencoba belajar dari pengalamannya yang dahulu.

*Memori sangat terbantu jika bahan-bahan yang berkaitan saling berhubungan dengan sebelumnya. Hal-hal tersebut berupa tempat, nama, peristiwa dan perasaan tertentu.Hal-hal tersebut memberikan retrievel cues atau dapat mempermudah recognition.

*Jalannya memori membutuhkan organisasi. Salah satunya pengorganisasian informasi yang dipahami oleh sebuahmemori. Lalu informasiitu dihubungkan dengan halyang serupa sehingga informasinya mudah untuk di ingat kembali.

2.Wechsler ( 1958 ) mengartikan bahwa inteligensi merupakan sebuah kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak dengan pertujuan , berfikir secara rasional dan kemampuan menghadapi linkungan secara efektif.  Seorang ilmuwan Staedworth mengatakan inteligensi ada tiga aspekyaitu pengenalan sesuatu yang penting, penyusunan diri dengan situasi baru dan ingatan. Binet juga mengatakan inteligensi meliputi penemuan sesuatu yang baru, ketetapan hati dan pengertian diri sendiri.

Secara garis besar dapat di simpulkan bahwasannya inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang mengaitkan proses berfikir secara rasional. Karenanya inteligensitidak bisa di amati secara langsung, namun harus di simpulkaan dari berbagai aspek tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir tersebut.

3.Pengindraan dan Persepsi

Tingkah laku manusia di mulai dengan adanya pengindraan. Pengindraan adalah proses masuknya stimulus ke dalam alat indra manusia, maka otak akan mengartikan stimulus tersebut. Kemampuan tersebut di namakan dengan persepsi. Persepsi merupakan proses untuk mengartikan stimulus yang masuk dalam alat indra.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline