Lihat ke Halaman Asli

Pokok-pokok Pemahaman Aliran Takdir Qadariah

Diperbarui: 4 Oktober 2018   00:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pengertian Qadariah

Qadariah berasal dari kata bahasa arab qadara yang artinya kemampuan dan kekuatan . Sedangkan menurut terminologi Qadariah adalah aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak di intervensi tangan tuhan. aliran ini berpendapat bahwa tiap tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatan nya. sebutan qadariah di berikan pada aliran  yang berpendapat bahwa qadar berpendapat bahwa qadar telah menentukan segala tingkah laku manusia.yang baik bagus maupun yang jahat.

Dalam istilah Inggrisnya faham ini dikenal dengan nama free will dan free act. Mereka, kaum Qadariyah mengemukakan dalil-dalil akal dan dalil-dalil naqal (Al-Qur'an dan Hadits) untuk memperkuat pendirian mereka. Mereka memajukan dalil, kalau perbuatan manusia sekarang dijadikan oleh Tuhan, kenapa mereka diberi pahala kalau berbuat baik dan disiksa kalau berbuat maksiat, padahal yang membuat atau menciptakan hal itu adalah Allah Swt.

Disebut Qadariyah karena mereka mewarisi isi paham mereka tentang penolakan terhadap adanya takdir, dan menyandarkan semua perbuatan manusia kepada diri sendiri tanpa adanya intervensi Allah. Disebut Jahmiyah karena mereka mewarisi dari paham penolakan mereka yang meniadakan sifat-sifat Allah, Al-quran itu Makhluk, dan pengingkatan mereka mengenai kemungkinan melihat Allah dengan mata kepala di hari kiamat. .

Munculnya qadariah dan tokoh tokohnya

        Menurut Ahmad Amin , ada para ahli teologi yang mengatakan yang bahwa qadariah pertama dimunculkan oleh ma'bad al jauhani (W.80H) dan ghailand Ad-Dimasqy. Ma'bad adalah seorang taba'i yang dipercaya dan pernah berguru kepada al hasan bisri. Sementara, ghailand seorang orator berasal dari damaskus. Ma'bad Al Jauhani dan Ghainad Ad-Dimasqy , menurut watt adalah penganut qodariah yang hidup setelah Hasan Al Basri. apabila  dihubungkan dengan keterangan Adz-dzahabi dalam mizan al tidal, seperti dikutip ahmad amin yang menyatakan bahwa ma'bad aljauhani pernah belajar kepada hasan al basri. Qadariah ini mula-mula dikembangkan oleh hasan albasri dengan demikian keterangan yang ditulis oleh ibnu nabata dalam syarh al uyun yang menyatakan bahwa paham qadariah beerasal dari orang irak kristen yang masuk islam kemudian masuk ke kristen

Pemaham Qadariah

            Qadariah pada dasarnya menyatakan bahwa segala tingkah laku manusia dilakukan atas kehendaknya sendiri. Manusia dalam hal ini mempunyai kewenangan untuk melakukan segala perbuatannya atas kehendaknya sendiri baik berbuat baik maupun berbuat jahat. Paham takdir dalam pandangan qadariah bukan dalam pengertian yang umum oleh bangsa arab ketika itu yaitu paham yang mengatakan bahwa nasib manusia telah ditentukan terlebih dahulu. Dalam paham qadariah takdir adalah ketentuan allah yang diciptakannya berlaku untuk alam semesta beserta seluruh isinya semenjak ajal, yaitu hukum yang dalam istilah al-qur'an adalah sunnatullah. Dengan pemahaman seperti ini kaum qadariah berpendapat bahwa tidak ada alasan yang tepat menyadarkan segala perbuatan manusia pada perbuatan tuhan. Secara alamiah sesungguhnya manusia telah memiliki takdir yang tidak dapat diubah. Manusia dalam dimensi fisiknya tidak dapat berbuat lain, kecuali mengikuti hukum alam. Misalnya manusia ditakdirkan oleh tuhan tidak mempunyai sirip, seperti dimiliki ikan sehingga dapat berenang dilaut lepas.

Kaum Qadariyah berpendapat bahwa manusia mempunyai kemerdekaan dan kebebasan dalam menentukan perjalanan hidupnya. Menurut faham Qadariyah, manusia mempunyai kebebasan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan perbuatan-perbuatannya. Dengan demikian nama Qadariyah berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar atau kadar Tuhan.

Doktrin-doktrin Qadariah

            Doktrin dalam kitab Al-milal wa an-nihal,masalah Qadariah disatukan pembatasannya dengan pembahasan tentang doktrin doktrin mu'tazilah,sehingga perbadaan antara kedua aliran ini kurang jelas. Ahmad Amin menjelaskan bahwa doktrin Qadar kiranya lebih luas dikupas oleh kalangan Mu'tazilah. Sebab,paham inindijadikan sebagai salah satu diantara doktrin mu'tazilah,sehingga orang sering menamakan Qadariah dengan Mu'tazilah karna mereka sama sama percaya bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan .tindakan tanpa campur tangan tuhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline