Nama : Dewi Ghaliza Faraskhalipa
NIM : 1405618082
Kelas : Pendidikan Sosiologi A UNJ
Latar Belakang
Saat ini teknologi dan ilmu pengetahuan tengah berkembang begitu pesatnya. Masyarakat perlu beradaptasi atas dalam situasi ini agar tidak tertinggal oleh perkembangan zaman. Terlebih dengan adanya pademi covid-19, teknologi menjadi alat penting dalam menyambungkan interaksi antar manusia yang tengah dibatasi dalam kebijakan social distance akibat adanya penyebaran virus ini yang secara massif berkeliaran diantara kerumunan manusia secara diam-diam.
Berbagai lingkup masyarakat turut terdampak, baik dari social, ekonomi, maupun pendidikan. Salah satu lingkup pendidikan yang turut ikut terpengaruh adalah lingkup perguruan tinggi. Mahasiswa yang terbiasa belajar, berdiskusi, dan mengasah diri dalam lingkungan kampus turut ikut terdampak akibat kebijakan ini. Mahasiswa terpaksa mengalihkan segala aktivitas yang ada dari luring menuju daring atau bisa dikatakan dari kegiatan yang bersifat tatap muka (offline) menjadi kegiatan yang berjalan dalam dunia maya (online).
Banyak kegiatan yang terpaksa terbatalkan, ditunda, atau dirombak ulang demi menyesuaikan diri dengan keadaan saat itu. Hal ini turut menghambat perkembangan diri mahasiswa baik dari sisi akademis maupun sisi pengembangan diri.
Berkaca dari fenomena ini, pemerintah meluncurkan sebuah program yang diharapkan dapat melatih siswa maupun mahasiswa untuk secara aktif dapat mengimplementasikan teknologi dalam kehidupan pendidikannya yang dikemas dalam kebijakan 'Merdeka Belajar'. Salah satu program yang diluncurkan adalah program 'Kampus Merdeka'.
Program 'Kampus Merdeka' merupakan program yang diluncurkan demi memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengasah diri dalam mempelajari berbagai bidang keilmuan yang berasal dari keilmuan yang tengah didalami maupun keilmuan diluar jurusannya.
Hal ini diharapkan menjadi sebuah wadah baru bagi mahasiwa untuk mengimplementasikan berbagai keilmuan yang ia dalami dalam perkuliahan maupun program kampus merdeka selama mengikuti program ini setelah lulus nanti. Terlebih bagi mahasiwa yang merasa salah jurusan, hal ini pula diharapkan menjadi nafas baru dalam mempelajari bidang keilmuan yang ia ingin dalami dan minati diluar keilmuan jurusannya.
Namun tidak ada yang sempurna, apalagi program ini baru-baru ini diimplementasikan dalam lingkup perguruan tinggi. Banyak hambatan yang muncul, khususnya dari sisi tingkat program studi (Prodi) yang menjadi salah satu pihak yang terhubung langsung dengan urusan pendidikan mahasiswa dan mahasiswa selaku target dari program ini ikut terdampak akibat kendala dan hambatan ini. Tulisan ini bertujuan memenuhi penugasan ujian akhir pada mata kuliah Pengembangan Masyarakat Bidang Pendidikan.