Lihat ke Halaman Asli

Dari Curhatnya Pak Kernet...

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu ini merupakan minggu-minggu pertama kembali menjalani rutinitas dikampus. Setelah satu bulan libur, senang rasanya bisa melihat kampus lagi. Masih aja sama seperti dulu, belum ada yang berubah dikampus. Karena saya baru menginjak semester 2, jadi masih perlu banyak-banyak adaptasi dengan lingkungan di kampus. So far so good.

Ternyata menjadi mahasiswa itu tak serumit yang kakak tingkat bilang, ya mungkin karena saya baru semester 2 jadi belum begitu banyak beban menjadi seorang ‘mahasiswa’. Ngomong-ngomong masalah mahasiswa, jadi ingat dulu ketika ke liburan ke Jogja naik bus, saya duduk paling depan. Seperti biasanya, saya suka ngajak diskusi, sama siapapun itu, tentu kalau situasi dan kondisinya pas, karena saya pikir ilmu tidak harus didapat saat dikelas, dimanapun kita bisa belajar. Setelah ngobrol beberapa saat dengan Pak kernet tiba-tiba beliau bilang, “kowe sih penak Mbak, jek sekolah. Paling cah sekolah i masalahe yo mbur tugas karo sangu tok. Nah seg wong tuwo ngeneki, jek mikir sesuk mangan opo? Bayar opo? Po meneh bocah jaman saiki nek jaluk neko-neko, yen ra dituruti gak gelem sekolah”.(kamu sih enak Mbak, masih sekolah. Masalah anak sekolah paling Cuma tugas sama uang saku. Nah kalau saya orang tua, masih harus mikir besuk makan apa? Bayar apa lagi? Apalagi anak jaman sekarang mintanya aneh-aneh, kalau tidak dituruti tidak mau sekolah.) kira-kira seperti itu artinya. Hehe.

Kata-kata Pak kernet itu masih saya ingat sampai sekarang, memang anak sekarang mintanya aneh-aneh dan tingkahnya juga tak kalah aneh. Mungkin karena mereka berkembang mendahului fasenya, bisa dibilang dewasa sebelum waktunya. Hehe. Bener juga pikirku, kadang kita(mahasiswa) sering menganggap bahwa jadi seorang mahasiswa itu adalah sibuk-sibuknya orang, memang benar… tugas banyak, bacaan numpuk. Tapi bukankah itu nikmat? Saat beberapa orang belum bisa menikmati rasanya jadi mahasiswa, tapi yang jadi mahasiswa malah suka ngeluh kalau ada tugas. Sementara ini belum bisa membayangkan kalau nantinya jadi orang tua yang harus mikir banyak tentang ini itu. Pak kernet juga cerita kalau dulu waktu muda dia juga mbeling (nakal), tapi setelah punya istri dan anak nakalnya sembuh, katanya. Cuma ada satu hal yang disayangkan dari Pak kernet itu, dia masih suka minum minuman keras kalau lagi ada masalah keluarga. “ sakwene aku duwe anak, mbelingku mari mbak. Yo mbur kadang jek ngombe yen lagi ono masalah” (setelah aku punya anak, nakalku sembuh mbak. Tapi masih suka minum miras, kalau ada masalah), katanya. Lalu aku bilang sama Pak kernet, “ Pak, semisal minum minuman keras beberapa syaraf otaknya bisa putus lo Pak J.”(pernah baca itu sepintas). Setelah itu Pak kernet terlihat agak mikir, semoga bisa berhenti minum mirasnya. Hehe

Dari situ saya bisa belajar, memang benar kan? Masalah mahasiswa itu Cuma ‘tugas’ dan uang saku. Lalu kenapa tidak bisa lebih rajin dan lebih hemat? Orang tua sudah memberi fasilitas yang cukup, jangan disia-siakan, mereka juga tidak mudah cari uangnya. Jadi mahasiswa kadang sulit dan kadang juga membosankan, sulitnya kalau dosen kencanan ngasih tugas banyak dan praktikum tulis tangan, jadi numpuk tugasnya dan bosan bila setiap hari harus datang kekampus gendong tas berat-berat, sampai kelas duduk merhatiin dosen. tapi lebih sulit dan lebih membosankan lagi nantinya kalau tidak mau rajin kuliah padahalfasilitas sudah terpenuhi. ini saya tulis untuk saya sendiri khususnya dan untuk teman-teman mahasiswa dan pembaca pada umumnya :)

Solo, 2 Maret 2014

SemangatPagi!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline