Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Kesadaran dalam Setiap Nafasku

Diperbarui: 2 April 2024   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS


" Kuu anfusakum wa ahlikum naaro"
Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka


Dari terjemahan diatas, saya simpulkan secara sederhana. Menjadi Jagalah dirimu (Nafasmu) dan keluargamu (organ tubuh lainnya) dari api neraka. Jika nafas kita sudah terjaga, selalu ingat kepada Alloh ketika masuk, diam dan keluarnya dari organ mulut atau hidung kita, tentunya seluruh organ tubuh kita akan sehat, pikiran dan perasaan juga demikian. Tentunya akan berakibat pada orang-orang disekitar kita.  Oleh karena itu saya tertantang untuk menjawab pertanyaan -- pertanyaan berikut, dalam sebuah tulisan.


"Apa yang berharga dari dalam dirimu?"
Setiap orang memiliki sesuatu yang ia anggap paling berharga, ada yang menganggap uang itu paling berharga, ada pula pasangan, keluarga atau jabatan, ataupun agama. Namun tidak untuk saya, ketika pertanyaan itu muncul tanpa ragu, saya menjawab dengan mantap, "Kesadaran." saya meyakini bahwa kesadaran adalah salah satu hal paling berharga yang dimiliki seseorang. Mengapa saya menjawab kesadaran sebagai jawaban atas apa yang paling berharga dalam hidupku. Sebab jika kita runtut asal muasalnya, seseorang itu dianggap sadar ketika ia mengingat nafasnya sebagai bagian penghubung dari TuhanNya, dengan adanya Nafas maka seseorang dikatakan hidup. Namun tidak semua orang menyadari keberadaan Nafasnya. Sehingga ia hidup tanpakesadaran, tidak menyadari jika setiap helaan nafas ini terhubung dengan sang pemilik hidup, sehingga ia hidup tapi seperti robot.

Menjadi  orang yang sadar adalah sebuah impian bagiku.
Saya  sadar bahwa kesadaran membawa manfaat besar, bukan hanya bagi diriku sendiri, tetapi juga bagi orang lain di sekitarku. Mereka merasa nyaman dan terinspirasi dari sikapku yang penuh kesadaran. Sikap ini membuat mereka selalu berpikir saat ini dan sekarang, tidak terjebak dalam kecemasan masa depan atau penyesalan atas masa lalu. Kesadaran penting, karena efek dari kesadaran adalah kebaikan. Sedangkan orang baik belum tentu sadar. Adakalanya mereka melakukan kebaikan, karena ada tekanan -- tekanan atau keinginan yang harus dipenuhi. Jika tekanan itu tidak ada, akan kembali menjadi tidak baik.

Bagaimana sih sadar itu?
Sadar yang saya maksud adalah diam nya pikiran kita, karena kita fokus pada keadaan saat ini, sekarang. Contoh saat memasak, kita nikmati kegiatan ini. Kita benar-benar fokus untuk memasak. Cirinya kita sadar kita bisa merasakan nafas kita keluar masuk, tidak sekedar sebagai hal rutin saja, tapi kita sadari karena nafas masuk, bertahan didalam sebentar maka tangan kita bisa memasak, mengulek bumbu, semua kita rasakan sebagai sensasi yang luar biasa. Karena suatu saat sensasi itu bisa saja diambil, karena kita tidak sehat atau menghadap kepadaNya. Sehingga kita senantiasa, ingat diri ini bisa hidup, karena ada nafas tersebut. 

Jika kita lakukan sering, disetiap kegiatan. Tentunya kita akan menikmati setiap moment. Tidak ada kesedihan, yang ada Cuma bersyukur. keadaan ini jika kita lakukan dalam ibadah, misalnya saat sholat, kita sadari setiap gerakan nya kita bisa lakukan karena laahaula wala quwwata illa billah.  sampai ditutup salam, kita sadari simbol salam kanan dan kiri. dimana kita harus menjaga silaturahmi dengan semua makhluk baik yang golongan kanan, maupun golongan kiri. kanan dan kiri adalah simbol. kita menjadi manusia yang ditengah-tengah (Netral). Karena netral lebih dekat dengan positif.

Bagaimanakah kesadaran Nabi Muhammad SAW ?

Ilmu kesadaran ini bukanlah ilmu baru karena semua nabi-nabi mengalaminya, termasuk nabi Muhammad SAW.
Ketika Nabi Muhammad SAW tinggal di Mekah, beliau sering menghabiskan waktu dalam meditasi dan introspeksi di gua Hira. Suatu hari, ketika beliau berada di gua tersebut, malaikat Jibril mendatanginya dengan wahyu pertama dari Allah SWT.
Dalam wahyu tersebut, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad untuk membaca. Meskipun pada awalnya Nabi merasa bingung dan tidak yakin, beliau kemudian menyadari bahwa wahyu tersebut adalah panggilan dari Tuhan. Kesadaran Nabi terhadap kehadiran Allah dalam hidupnya membuatnya menerima wahyu dengan tulus dan mengikuti perintah Tuhan dengan penuh kesadaran.


Dengan kesadaran yang mendalam akan peran dan tanggung jawabnya sebagai utusan Allah, Nabi Muhammad SAW melanjutkan misinya untuk menyebarkan ajaran Islam kepada umat manusia. Kesadaran beliau akan kehadiran Allah dan misinya dalam kehidupan memberinya kekuatan dan keteguhan hati untuk menghadapi segala cobaan dan tantangan yang datang.

Dalam perjalanan hidupnya, Nabi Muhammad SAW terus mengembangkan kesadarannya melalui ibadah, meditasi, dan introspeksi. Kesadaran spiritual beliau memungkinkan beliau untuk terhubung dengan Allah SWT secara langsung dan mendalam, serta memberinya kebijaksanaan dalam mengambil keputusan dan menghadapi berbagai situasi.
Kisah ini mengajarkan kepada kita pentingnya kesadaran dalam mencapai hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan dan mengemban tugas-tugas kita di dunia ini. Dengan memperdalam kesadaran kita akan kehadiran Allah dalam hidup kita, kita dapat menemukan kedamaian batin, ketabahan, dan arah yang jelas dalam menjalani kehidupan ini.


Saya  percaya bahwa kesadaran bisa diajarkan dan dibagikan kepada siapapun yang bersedia menerima. Seringkali saya membagikan ilmu tentang kesadaran ini kesemua orang yang saya kenal atau tidak saya kenal, seperti tadi malam saat saya pulang dari hotel Singhasari resort malang, saya naik Gocar lebih awal satu hari dari jam yang ditentukan, saya tidak tahu kenapa hati ini ingin segera naik mobil go car, saya ikuti saja dengan tetap sadar dan minta petunjuk kepada Alloh. Agar langkah kakiku ini tetap benar. Ternyata sepanjang jalan menuju rumah, saya tidak sengaja memberikan ilmu tentang kesadaran ini kepada sang sopir, yang kebetulan dia lagi ada problem dengan anaknya. Senang sekali bisa bantu orang hanya dengan metode mengingat nafas adalah bagian dari diriNya. Karena menyadari nafas sebagai bagian dari diriNya, sehingga dia merasa dekat denganNya. dia menyadari selama ini mengabaikanNya, karena masih menganggap Dia itu jauh. 


Dengan menulis harapan saya akan menjadi amal jariyah, sehingga ilmu yang dibagikan dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Dan menginspirasi untuk melakukan, sehingga akan banyak orang yang sadar dalam berperilaku, berkata dan berpikir. Ketika seseorang telah terbangun kesadarannya, maka ia akan menjadi manusia yang sadar, sadar tentang jasmaninya maka dia akan menjaga kesehatan, menjaga pola makan,sadar energinya maka ia akan berusaha untuk tetap menjaga frekuensi pikiran dan perasaannya dalam energi yang bahagia, sadar mentalnya, maka ia akan senantiasa menjaga agar mentalnya kuat dalam setiap menghadapi persoalan, bersikap tenang dan bijaksana.Terakhir,bagi yang sudah mencapai kesadaran spiritual maka dia akan senantiasa merasa dijaga, dilihat dan berada didalamNya.Sehingga kita merasa damai, bijaksana. tulisan ini dibuat untuk pengingat diri sendiri, yang lagi belajar untuk sadar, jika ada kesalahan semuanya karena kefakiran ilmu dari saya, jika ada kebenaran semuanya adalah milik Alloh Tuhan yang maha benar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline