Lihat ke Halaman Asli

Bahagia Dunia akhirat

Diperbarui: 20 Maret 2024   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Tulisan ini terjadi beberapa tahun yang lalu, saat saya menjadi guru PAI di sebuah sekolah menengah pertama. Saya tulis kembali karena sangat relevan dengan moment sekarang, yaitu bulan Ramadhan, dimana semua hal  yang kita lakukan bernilai ibadah. Termasuk berbagi kebaikan dalam bentu cerita. Semoga pembaca bisa mengambil hikmah dari kisah saya ini. Sambal menulis saya kondisi senyum-senyum sendiri mengingat masa itu. Langsung saja saya mulai ya ....

Sebelum memasuki kelas awal pelajaran PAI, tahun ini saya ingin ada keberbedaan pada anak-anak. Saya berpikir mencari inspirasi kira-kira motivasi apa yang cocok bagi anak-anak untuk satu semester akan datang. Apalagi mereka adalah murid yang baru pertama kalinya aku mengajar. Karena selama ini saya mengajar kelas 8 dan 9. Untuk tahun ini saya mendapat jam di kelas 7 dan 8 dan kebetulan anak -- anak kelas 8 belum pernah mendapatkan materi PAI dariku.

Hari itu tepat hari senin saat biasa tiap-tiap sekolah negeri diwajibkan untuk  mengikuti upacara bendera. Demikian pula sekolah dimana aku mengajar. Seperti biasa protokoler membacakan acara --demi acara hingga selesai dengan lancar. Namun ketika pada pembacaan doa, yang terakhir diucapkan adalah doa sapu jagat kebetulan anak tersebut kurang fasih membacanya. Sehingga terdengar kurang nyaman ditelingaku. Namun tidak membuatku marah melainkan saya mendapat ilham dari kesalahan tersebut, karena saya jadi ingat arti dari doa tersebut yang kira-kira terjemah bebasnya "Wahai rabbku berilah kami kebahagiaan didunia dan diakhirat".

Dari doa tersebut kemudian muncul ide untuk digunakan untuk kata-kata pembuka nanti dikelas. Ya benar ...bismillah. Akhirnya  saya mulai anak-anak perkenalkan saya guru PAI kalian, nama Dewi Khusnah bisa dipanggil b.dewi atau b.khusnah. terserah mau manggil yang mana asal kalian memanggilnya dengan sopan insyaalloh saya menyahut. Tapi jangan ketika saya naik kendaraan, maaf kalo udah naik sepeda motor saya fokus ke jalan, tidak mendengar panggilan-panggilan karena fokus pada tujuan. Semua tertawa.....iya betul coba saja ya. Tapi jangan bilang saya sombong he he.

Pentingnya tujuan

Demikian pula kalian harus tahu tujuan kemana PAI dan Budi Pekerti akan diarahkan. Tanpa mengetahui nya tentunya kalian akan memiliki tujuan yang berbeda-beda. Tentunya itu sangat sulit diraih jika dalam sebuah organisasi. Perbedaan tujuan akan membawa kehancuran, demikian dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti. Oleh karena itu kalian harus tahu apa tujuan secara umum dari pembelajaran kita ini.

Tujuan Bahagia Dunia Akhirat

Bukan surga...bukan pula yang lainnya. Disini saya akan membawa kalian kepada satu tujuan yaitu "Bahagia dunia akhirat" bagaimana kalian bisa mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Untuk mencapainya tidak lain dengan ilmu, seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan tentang masak akan lebih mudah ketika ia akan menentukan masakan apa yang ia buat. Seorang montir yang memiliki ilmu tentang mesin jauh lebih mudah mendeteksi kerusakan mesin dan memperbaikinya. Demikian pula seorang ahli bahasa akan mudah membuat kata-kata. Sehingga ketika semuanya mudah tentunya akan menimbulkan rasa bahagia. Demikian pula kehidupan seseorang yang hidup dan membekali kehidupan dengan berbagai ilmu yang dibutuhkan untuk kehidupan niscaya ia akan lebih mudah untuk menjalani kehidupan ini. Tidak mudah menyerah dan putus asa, selalu semangat sehingga ia akan senantiasa berbahagia dalam hidupnya. Demikian pula kematian, jika kita memiliki ilmu pengetahuan tentang apa saja yang dibutuhkan setelah kita meninggal, apa saja yang perlu dipersiapkan, bagaimana ketika menghadapi kematian tentunya kita tidak akan takut mati atau ingin mati namun akan menerima kematian tersebut dengan kebahagiaan.

Bagaimana cara bahagia

Menurut Dr. Aisyah Dahlan , seorang pakar dibidang neorosaint beliau mengatakan. " Bahagia itu mudah, coba tarik 2 cm bibir kiri dan kanan kita secara seimbang ke atas" saat itu saya langsung praktekkan dan ternyata memang benar. Bahagia langsung datang, pernah saya coba sendiri saat saya menangis, lalu saya tarik 2 cm bibir kiri kanan keatas, langsung tangisan itu berhenti, dan saya jadi tertawa sendiri. nah mungkin pembaca boleh mencobanya, silahkan senyum dengan menarik 2 cm bibir kiri kanan keatas didepan cermin, bahagia pasti datang. lakukan teratur insyaalloh hati kita akan senantiasa bahagia. Jadi bahagia itu tidak perlu mahal, harus pergi keluar jalan-jalan, belanja banyak barang atau makan makanan kesukaan. cobalah tips singkat ini. selamat mencoba, salam bahagia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline