Lihat ke Halaman Asli

Terpesonaku....

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tepat pukul empat sore Nana merebahkan dirinya di ranjang ntuk menghilangkan rasa capek sepulang dari les. Kemudian terlintas di benaknya tentang tugas-tugasnya yang menumpuk. Ada matematika, uuuhh terbayang deretan angka di benak Nana. Ada tugas Bahasa Inggris dan Nana pun teringat betapa malasnya membuka kamus yang tebalnya hampir menyerupai bentuk kotak kado yangdiberi oleh ayahnyaketika ia memenangkan juara II seni lukis tingkat provinsi. Yah hanya bakat melukis yang dimiliki Nana. Satu lagi tugas Bahasa Indonesia. “ini yang paling gampang, ngerjainini dulu ah…..” begitu anggapan Nana terhadap pelajaran yang satu ini.

Nana mencoba bangkit dari ranjang tidur, kemudian mengambil satu lembar kertas HVS bertuliskan “ BUATLAH SATU CERITA PENDEK, TEMA DAPAT MENENTUKAN SENDIRI. DIKUMPULKAN BESOK, SEBELUM BEL MASUK.”

Begitulah ultimatum guru bahasa Indonesia.

Kata demi kata ditulisnya dalam kertas putih. Sudah separuh Nana menulis cerpennya, tapi ngga tau kenapa konsentrasi Nana tiba-tiba buyar. Dia tidak bisa berfikiruntuk menyelesaikan cerpennya. Kamus Bahasa Indonesia nya pun dikeluarkan untuk membangkitkan inspirasinya. Tetapi upayaitu tetap juga gagal. Pikirannya hanya tertuju pada coeo yang senang menggenjreng gitarnya, dilengkapi dengan mulutnya yng komat-kamit. Entah apa yang tengah diucapkannya.

Ya cowo itu adalah tetangga baru Nana yang datang dari Surabaya dua minggu lalu.

Seno…….. begitulahorang tuanya memanggil anak itu. Belum deket banget sih, tapi Nana dan Seno sempat mengobrol di teras rumah Nana. Mereka saling bertukar pikiran dan…. Lama-lama nana terpesona dengan sikap Seno, yang dengan pandainya menggenjreng gitar sambil menyanyi…..

Terpesona……..

Ku pada pandangan pertama

Dan tak kuasa

Ku menahan rinduku

Senyumanmu slalu menghiasi mimpiku

Ingin ku peluk dan ku kecup keningmu………

Apalagi saat lagu itu dinyanyikan Seno…uuuhhhh, Nana serasa melayang di awang-awang..

Allohuakbar-allohuakbar

Suara adzan membangkitkan lamunan Nana

Karena Seno, Nana melupakan secangkirtehyang telah disiapkannya

Karena Seno , Nana lupa perintah ibu untuk memandikan adiknya

Ya dia lupa segalanya

Juga tugas membuat cerpennya……….

=Seno=

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline